Liputan6.com, Jakarta - Dzikir merupakan salah satu amalan yang sering dianjurkan dalam Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, bagaimana hukumnya jika dzikir dilakukan tanpa melaksanakan sholat? Pertanyaan ini kerap muncul di tengah masyarakat.
Ustadz Adi Hidayat (UAH), pendiri Quantum Akhyar Institute, menjawab pertanyaan tersebut dalam salah satu kajiannya. Ia menekankan bahwa dzikir memang merupakan ibadah yang baik, tetapi harus sejalan dengan kewajiban lain dalam Islam, termasuk sholat.
Advertisement
Seperti dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @gg.majelis_asc, seorang jamaah bertanya, “Saya jarang sholat karena sibuk bekerja, tetapi saya sering berdzikir. Apakah dzikir saya mendapat pahala?”
Advertisement
Menanggapi pertanyaan ini, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dzikir yang dilakukan tanpa melaksanakan sholat sebagai kewajiban pokok, berpotensi menyimpang dari ajaran Islam. Ia menekankan bahwa keimanan seseorang tidak hanya diukur dari dzikir, tetapi juga dari ketaatan dalam menjalankan rukun Islam.
“Dzikir tanpa sholat itu seperti mendirikan bangunan tanpa pondasi. Sholat adalah kewajiban yang menjadi tiang agama, sehingga tidak boleh ditinggalkan,” jelas Ustadz Adi Hidayat.
Ia menambahkan bahwa orang yang berdzikir tetapi meninggalkan sholat berisiko masuk ke dalam kategori aliran kebatinan. Kebatinan ini, kata Ustadz Adi Hidayat, merupakan keyakinan yang mengedepankan dzikir dan akhlak tanpa mempedulikan ibadah formal seperti sholat.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Dzikir Tanpa Sholat Menyimpang
“Kebatinan itu sering hanya mementingkan akhlak. Yang penting akhlaknya baik, dzikir dalam diri, dan tidak usah sholat. Ini jelas bertentangan dengan Alquran dan sunnah Rasulullah SAW,” tegas Ustadz Adi Hidayat.
Dalam Islam, dzikir dan sholat tidak bisa dipisahkan. Keduanya merupakan bagian dari ibadah yang saling melengkapi. Sholat adalah bentuk ketaatan fisik dan spiritual, sedangkan dzikir memperkuat ingatan kepada Allah SWT dalam keseharian.
Ia menegaskan bahwa sholat adalah tiang agama yang menjadi syarat utama diterimanya ibadah lain, termasuk dzikir. “Kalau sholatnya tidak ada, bagaimana mungkin dzikir itu bisa diterima sebagai ibadah yang sempurna?” tanyanya retoris.
Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa meninggalkan sholat dengan alasan apa pun, termasuk kesibukan kerja, adalah bentuk kelalaian. Ia menekankan pentingnya manajemen waktu agar kewajiban sholat tetap terlaksana.
“Sesibuk apa pun, sholat tidak boleh ditinggalkan. Bahkan dalam keadaan darurat, Islam memberikan kemudahan seperti sholat jama' atau qashar. Jadi, tidak ada alasan untuk meninggalkan sholat,” katanya.
Selain itu, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dzikir yang dilakukan tanpa sholat hanya akan menjadi amalan kosong tanpa nilai. Ia menekankan bahwa dzikir seharusnya menjadi pelengkap, bukan pengganti sholat.
“Kalau dzikirnya tanpa sholat, itu sama saja seperti membaca puisi. Tidak ada hubungan spiritual yang mendalam dengan Allah SWT,” ujarnya.
Advertisement
Pengingat Kewajiban Sholat
Dalam kajiannya, Ustadz Adi Hidayat juga mengutip Alquran sebagai landasan hukum. Ia menyebutkan bahwa kewajiban sholat disebutkan secara eksplisit dalam banyak ayat Alquran. Salah satunya adalah dalam surat Al-Baqarah ayat 238 yang berbunyi, “Peliharalah semua sholatmu dan sholat wustha. Berdirilah untuk Allah dalam keadaan khusyuk.”
Ayat ini, menurutnya, menjadi bukti kuat bahwa sholat adalah kewajiban utama yang tidak bisa diabaikan. Ia juga menambahkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Amalan yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah sholat.”
Ustadz Adi Hidayat berharap masyarakat dapat memahami bahwa dzikir dan sholat adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Dzikir tanpa sholat hanya akan menjadi ritual tanpa makna yang tidak membawa manfaat spiritual.
Ia juga mengajak jamaah untuk senantiasa memperbaiki kualitas sholat, sehingga dzikir yang dilakukan menjadi lebih bermakna. “Sholat itu menghubungkan kita langsung dengan Allah. Setelah itu, dzikir akan menjadi pelengkap yang menyempurnakan ibadah kita,” tuturnya.
Kajian ini menjadi pengingat penting bahwa sholat adalah kewajiban utama yang tidak boleh ditinggalkan. Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa dzikir tanpa sholat tidak akan memberikan dampak spiritual yang optimal.
Bagi umat Islam, menjalankan sholat lima waktu adalah bukti ketaatan kepada Allah SWT. Setelah itu, dzikir bisa menjadi cara untuk memperkuat hubungan dengan-Nya dalam setiap aktivitas sehari-hari.
Pesan ini memberikan pencerahan bagi siapa saja yang mungkin merasa cukup dengan dzikir tanpa melaksanakan sholat. Ustadz Adi Hidayat mengajak semua umat Islam untuk tidak hanya berdzikir, tetapi juga menjaga sholat sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul