Liputan6.com, Jakarta - Rasulullah Saw. menegaskan dalam salah satu hadis tentang pentingnya mencari ilmu bagi umat Islam. "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim." (H.R. Ibnu Majah)
Salah seorang ulama asal Mesir, Syaikh Ibnu Ruslan mengatakan dalam salah satu kitabnya bahwa orang yang beramal tanpa ilmu amalannya akan ditolak.
Advertisement
Artinya, jika seseorang melakukan sesuatu tanpa dasar ilmu yang benar, maka amalannya tidak akan diterima oleh Allah Swt.. Terlebih jika amalan tersebut bersifat ibadah, karena amalan yang dilakukan tanpa ilmu tidak memiliki landasan yang kuat dan tidak sesuai dengan syariat Islam.
Advertisement
Baca Juga
Ulama kharismatik Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam salah satu kajiannya mengatakan bahwa mempelajari ilmu syariat Islam diharuskan memiliki guru yang mengarahkan, yang tersambung sanad keilmuannya sampai kepada Rasulullah Saw..
"Kalau antum ingin belajar (agama) tentang yang benar, tersambung kepada nabi, maka carilah ulama," ucap UAH dikutip dari YouTube Point Kajian Islam, Ahad (2/2/2025).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Ulama Pewaris Nabi
Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis bahwa para ulama adalah pewaris para nabi. Para ulama mewarisi ilmu dan hikmah dari para nabi kemudian ditugaskan untuk menyampaikan ajaran agama kepada umat.
UAH menggambarkan ciri-ciri ulama yang termaktub dalam Al-Qur'an. Allah Swt. berfirman:
...إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
Artinya: "Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Pengampun." (QS Fatir : 28)
"Ketika Allah menyebutkan kalimat ulama, tidak menyebutkan ciri pintarnya, karena ulama itu sudah pasti pintar. Ketika disebutkan ciri ulama oleh Al-Qur'an, tidak sekadar pintar, tapi khasyyah. Kepintarannya bisa menuntun ia untuk takut kepada Allah," jelas UAH.
Advertisement
Boleh saja Belajar Agama Lewat Perangkat Media, tapi..
Seiring berkembangnya teknologi di zaman modern, mempelajari ilmu syariat Islam tidak hanya di ruang majelis ilmu. Zaman sekarang banyak ilmu yang bisa didapatkan melalui media sosial (medsos). Bolehkah muslim berguru melalui perangkat media?
"Kalau antum ingin cari guru, baik secara langsung ataupun lewat media perantara ketika tidak mendapatkannya (secara tatap muka), ada yang lewat YouTube karena tidak bisa langsung bertemu dengan yang bersangkutan misalnya, ada yang lewat perangkat yang lainnya, silakan," jawab UAH.
Menurutnya, tidak ada masalah belajar Islam melalui perangkat media. Namun, jika nanti ada hal-hal yang belum dipahami, maka harus disempurnakan.
Poin penting dalam mencari ilmu adalah carilah guru yang memiliki sifat-sifat ketakwaan dan juga mempunyai rasa takut kepada Allah SWT.
"Jadi ilmunya membuat ia takut kepada Allah, bukan sekadar pintar. Kalau yang (hanya) pintar, banyak. Nonmuslim pun ada yang pintar, bahkan ada yang hafal Al-Qur'an," tutur UAH.
Wallahu a’lam.