Liputan6.com, Cilacap - Alam kubur merupakan pembatas antara alam dunia dan akhirat atau pintu gerbang menuju alam akhirat. Suasana alam kubur begitu mencekam dan dianjurkan bagi keluarga si mayit untuk mendoakannya.
Terdapat amalan yang menyebabkan seseorang diangkat derajatnya oleh Allah SWT meskipun dirinya telah menghuni alam barzakh.
Advertisement
Mubaligh tanah air yang menjabat Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027, Ustadz Adi Hidayat (UAH) menerangkan amalan untuk mendapatkan keutamaan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Lantas amalan apa yang bisa mengangkat derajat orang tua di alam kubur? Simak penjelasannya berikut ini!
Simak Video Pilihan Ini:
Istighfar untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal
UAH menuturkan, amalan yang mampu mengangkat derajat orang tua di alam kubur yaitu istighfar yang diucapkan seorang anak untuk memohon ampunan untuk kedua orang tuanya.
“Ketika seorang anak beristighfar untuk bapaknya, ibunya yang ada di alam kuburnya, diangkat di alam kuburnya satu derajat,” tuturnya.
Keutamaan yang diperolehnya membuat si mayat ini merasa heran sehingga bertanya tentang penyebabnya.
Allah pun menjawab bahwa anugerah mulia yang ia terima merupakan buah amalan anaknya yang memohonkan ampun untuknya.
“Maka dia (mayat) bertanya, “Ya Allah, saya tidak biasa, kok saya diangkat di alam kubur ini, kenapa saya diberi cahaya?” lanjutnya.
“Dijawab kemudian oleh Allah, “ini kalimat permohonan ampun yang dimohonkan oleh anakmu untukmu saat ini,” sambungnya.
Sebab hal ini, UAH menegaskan bahwa seorang anak hendaknya tidak bosan-bosan memohonkan ampun untuk orang tuanya yang telah meninggal dunia.
“Jadi anaknya yang masih hidup kemudian bermohon kepada Allah ampunan bagi ibu bapaknya ketika dimohonkan diangkat derajatnya di alam kubur satu derajat oleh Allah SWT,” tutupnya.
Advertisement
Istighfar Anak Angkat Derajat Orang Tuanya di Surga
Mencuplik bimbinganislam.com, ajaran Islam yang mulia sangat memotivasi anak-anak kaum muslimin untuk mendoakan kedua orang tua mereka, memohonkan ampun untuk mereka dan memintakan rahmat Allah Ta’ala untuk keduanya, doa untuk keduanya sangatlah bermanfaat baik ketika mereka masih hidup maupun sepeninggal mereka, doa juga merupakan di antara sebab kedua orang tua kelak diangkat derajatnya di sisi Allah ta’ala.
Dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan doa dan manfaatnya untuk kedua orang tua teramat banyak, di antaranya: Firman Allah ta’ala:
وَٱخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحۡمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرا
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil” (QS. Al-Isra’; 24)
Sahabat yang mulia Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِيْ الْجَنَّةِ فَيَقُوْللُ : يَا رَبِّ أَنىَّ لِيْ هَذِهِ ؟ فَيَقُوْلُ : بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِككَ لَكَ
“Sungguh, Allah benar-benar mengangkat derajat seorang hamba-Nya yang shalih di surga,” Maka ia pun bertanya: “Wahai Rabbku, bagaimana ini bisa terjadi?” Allah menjawab: “Berkat istighfar anakmu bagi dirimu”. (Hadits shahih. HR. Ahmad, no. 10232, dan lainnya)
Istighfar di sini maksudnya permohonan ampunan kepada Allah Ta’ala dari seorang anak buat orangtuanya dalam bentuk doa.
Sebagaimana penjelasannya dalam hadits yang lain, masih dari sahabat yang sama Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُِ
“Ketika seorang manusia meninggal, maka putuslah amalannya darinya kecuali dari tiga hal, (yaitu) sedekah (amal) jariyah, atau ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shalih yang mendoakannya.” (Hadits shahih. HR. Muslim, no. 1631).
Maka istighar atau permohonan ampun sang anak untuk orang tuanya Kepada Allah Yang Maha Pengasih Dan Maha Pengampun bisa berbagai macam lafaznya, dan yang terbaik adalah doa dengan lafaz-lafaz yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah Nabi, di antaranya;
رَبَّنَا ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ ٱلْحِسَابُ
1. Rabbanagfir lī wa liwālidayya wa lil-mu`minīna yauma yaqụmul-ḥisāb “Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”. (QS. Ibrahim: 41)
رَّبِّ ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِىَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ .
2. Rabbigfir lī wa liwālidayya wa liman dakhala baitiya mu`minaw wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt “Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. (QS. Nuh: 28).
رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ .
3. rabbi auzi’nī an asykura ni’matakallatī an’amta ‘alayya wa ‘alā wālidayya wa an a’mala ṣāliḥan tarḍāhu “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai”. (QS. Al-Ahqaf: 15).
رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا
4. rabbir-ḥam-humā kamā rabbayānī ṣagīrā “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS. Al-Isra: 24).
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul