Liputan6.com, Jakarta Takbir Idul Adha merupakan salah satu tradisi yang biasa hadir dalam perayaan Hari Raya Idul Adha oleh umat Islam. Setiap tahun, umat Islam mengumandangkan takbir, yang merupakan salah satu bentuk ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Namun, banyak yang bertanya-tanya, berapa lama takbir ini dikumandangkan? Takbir Idul Adha memang memiliki durasi yang berbeda dibandingkan dengan takbir pada Idul Fitri.
Takbir Idul Adha dikumandangkan selama lima hari, dimulai dari Subuh pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga Ashar pada tanggal 13 Dzulhijjah. Tradisi ini didasarkan pada ajaran Rasulullah SAW yang mengumandangkan takbir bersama para sahabatnya. Meski tidak ada ayat Al-Quran yang secara eksplisit menyebutkan durasi takbir Idul Adha, namun hadits dan penafsiran ulama menunjukkan bahwa takbir ini dilaksanakan sepanjang hari-hari yang disebut sebagai Hari Tasyrik.
Advertisement
Untuk lebih memahami durasi takbir ini dan mengapa takbir Idul Adha memiliki waktu yang berbeda dari Idul Fitri, simak penjelasan lebih lanjut di bawah ini, dirangkum Liputan6, Senin (14/4).
Advertisement
Durasi Takbir Idul Adha, 5 Hari
Durasi takbir Idul Adha sangat jelas ditetapkan, yakni selama lima hari, dimulai sejak Subuh 9 Dzulhijjah hingga Ashar 13 Dzulhijjah. Hal ini berbeda dengan takbir pada Idul Fitri, yang hanya dilakukan pada malam hari sebelum hari raya dan saat pelaksanaan sholat Idul Fitri.
Pada Idul Adha, takbir dimulai dari hari Arafah (9 Dzulhijjah), dan dilanjutkan hingga hari Tasyrik (10-13 Dzulhijjah). Takbir ini bukan hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga mengingatkan umat Islam akan makna pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan anaknya, Nabi Ismail.
Penting untuk diketahui bahwa takbir ini adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan), meskipun tidak wajib. Takbir ini juga merupakan bagian dari tradisi yang dijalankan sejak zaman Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
“Dan beralasan pada riwayat al-Baihaqi dan ad-Daruquthni (yang mengatakan): bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. membaca takbir sesudah shalat shubuh pada hari Arafah sampai waktu ashar pada hari Tasyriq yang terakhir. Diriwayatkan juga oleh al-Hakim dari jalan lain dari Qathr ibnu Khalifah dari Abi Fadlah, dari Ali dan Ammar, al-Hakim berkata: riwayat tersebut shahih lagi dibenarkan oleh perbuatan Umar, Ali, Ibnu Abbas, dan Ibnu Mas’ud." tulis Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang Takbir Hari Raya, 24: 2004.
Advertisement
Perbedaan Takbir Idul Adha dan Idul Fitri
Takbir Idul Adha dan Idul Fitri memiliki durasi dan waktu pelaksanaan yang berbeda. Berikut adalah perbedaannya:
- Takbir Idul Adha dimulai pada Subuh 9 Dzulhijjah dan berlangsung hingga Ashar 13 Dzulhijjah, selama lima hari. Hal ini mencakup waktu Hari Arafah dan Hari Tasyrik.
- Takbir Idul Fitri, berbeda dengan Idul Adha, hanya dilakukan pada malam hari raya (malam 1 Syawal) dan saat sholat Idul Fitri. Takbir ini hanya berlangsung satu malam dan beberapa jam setelah sholat.
- Durasi takbir pada Idul Adha yang lebih panjang, mencerminkan fokus perayaan pada pengorbanan yang dilakukan oleh umat Islam, dengan melibatkan banyak aktivitas seperti kurban dan doa.
Meskipun keduanya adalah bentuk takbir syukur dan kegembiraan, takbir Idul Adha diucapkan dengan lebih banyak kegembiraan bersama karena mencakup lebih banyak hari.
Tata Cara Takbir Idul Adha
Takbir Idul Adha umumnya dilakukan dengan cara mengucapkan takbir secara berjamaah di masjid, lapangan, atau tempat umum lainnya. Berikut adalah tata cara takbir yang umum dilakukan:
- Tempat Pelaksanaan: Takbir dilakukan di tempat-tempat yang digunakan untuk shalat Idul Adha, seperti masjid dan lapangan.
- Pembukaan Takbir: Takbir dimulai dengan mengucapkan "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahilhamd" bersama-sama.
- Pengulangan Takbir: Takbir diulang sebanyak yang diperlukan dengan tempo yang berirama. Umat Islam mengumandangkan takbir untuk mengisi udara dengan ungkapan syukur kepada Allah SWT.
Takbir ini dilakukan dengan khidmat dan penuh semangat, terutama pada waktu-waktu yang telah ditentukan, serta dengan menjaga kebersihan diri dan berpakaian sopan.
Advertisement
Dalil yang Menjadi Dasar Takbir Idul Adha
Takbir Idul Adha memiliki dasar kuat dari ajaran Rasulullah SAW dan para sahabat yang senantiasa mengumandangkannya mulai dari Hari Arafah hingga berakhirnya Hari Tasyrik. Dalam berbagai hadis, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak takbir, tahlil, dan tahmid selama sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Secara khusus, waktu takbir dimulai sejak Subuh tanggal 9 Dzulhijjah hingga Ashar tanggal 13 Dzulhijjah.
Anjuran ini juga dikuatkan oleh firman Allah SWT dalam Surah Al-Hajj ayat 28:
لِّيَشْهَدُوْا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْلُوْمٰتٍ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۚ فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْبَاۤىِٕسَ الْفَقِيْرَۖ ٢٨
"Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan atas rezeki yang telah Allah berikan kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan berikanlah makan kepada orang yang menderita dan fakir." (QS. Al-Hajj: 28)
Ayat ini menegaskan pentingnya menyebut nama Allah — termasuk melalui takbir — pada "hari-hari yang telah ditentukan", yang ditafsirkan oleh para ulama sebagai hari-hari Tasyrik. Hal ini menunjukkan bahwa takbir tidak hanya dilakukan saat malam Idul Adha, tetapi terus berlanjut selama lima hari, sebagai bentuk ibadah, syukur atas nikmat Allah, dan penghormatan terhadap makna pengorbanan.
Melalui pemahaman ini, umat Islam diajak untuk merayakan Idul Adha tidak hanya dengan melaksanakan salat dan kurban, tetapi juga dengan memperbanyak takbir sebagai wujud keimanan dan penguatan spiritualitas dalam menyambut hari-hari mulia tersebut.
Keutamaan Takbir Idul Adha
Takbir Idul Adha bukan hanya sebuah tradisi, tetapi juga memiliki banyak keutamaan. Berikut adalah beberapa keutamaan takbir Idul Adha:
- Ungkapan Syukur: Takbir merupakan cara umat Islam mengungkapkan syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, terutama setelah menyelesaikan ibadah puasa dan kurban.
- Pahala Berlimpah: Takbir Idul Adha adalah amalan sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan dan memiliki pahala besar di sisi Allah SWT, memberikan kesempatan untuk mendapatkan keberkahan di hari-hari yang mulia ini.
- Mempererat Persaudaraan: Takbir Idul Adha juga memperkuat persaudaraan antarumat Islam, menyatukan umat dalam kegembiraan dan kebersamaan merayakan Hari Raya Idul Adha.
- Simbol Pengorbanan: Takbir ini menjadi simbol dari makna pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan anaknya, serta mengingatkan umat Islam akan pentingnya iman dan ketakwaan.
- Meningkatkan Ketakwaan: Mengumandangkan takbir juga dapat meningkatkan ketakwaan umat Islam, membawa ketenangan jiwa, dan membantu menenangkan pikiran dalam momen penuh kegembiraan.
Advertisement
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik
1. Berapa lama takbir Idul Adha dikumandangkan?
Takbir Idul Adha dikumandangkan selama lima hari, dimulai dari Subuh 9 Dzulhijjah hingga Ashar 13 Dzulhijjah.
2. Apa perbedaan takbir Idul Adha dan Idul Fitri?
Takbir Idul Adha dikumandangkan selama lima hari, sementara takbir Idul Fitri hanya dilakukan pada malam hari raya dan saat sholat Idul Fitri.
3. Apa saja etika saat melakukan takbiran?
Pastikan untuk berpakaian sopan, menjaga kebersihan diri, dan melaksanakan takbiran dengan penuh khidmat.
4. Apa dalil yang mendasari takbir Idul Adha?
Dalil yang mendasari takbir Idul Adha terdapat dalam hadits Rasulullah SAW dan penafsiran dari surat Al-Hajj ayat 28.
5. Apa keutamaan takbir Idul Adha?
Takbir Idul Adha memiliki banyak keutamaan, seperti mengingatkan umat Islam untuk bersyukur, mempererat persaudaraan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
