Liputan6.com, Semarang - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyiapkan posko pengungsian dan ribuan nasi bungkus untuk masyarakat yang terdampak banjir rob yang terjadi di daerah Semarang Utara. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan ribuan nasi bungkus diberikan tiga kali dalam sehari.
"Penanganan terhadap warga terdampak, kita sudah siapkan beberapa pos pengungsian meskipun sebagian besar masyarakat tidak menghendaki mengungsi. Maka penanganan hari ini, mulai malam ini kita distribusikan 3.000 nasi bungkus," kata Hendrar Prihadi, Senin (23/5/2022) malam.
Pria yang kerap disapa Hendi itu juga mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk secara bersama-sama mendistribusikan nasi bungkus itu kepada para warga terdampak. Hendi menambahkan, beberapa pihak telah berkoordinasi terkait distribusi logistik tersebut. Di antaranya Forkompinda, Dandim, Kapolrestabes, Dinsos Kota Semarang, BPBD, serta pihak swasta.
Advertisement
Hendi juga mengaku sudah menggelar rapat untuk segera melakukan penanganan yang tepat terhadap banjir yang terjadi di daerahnya. Untuk penanganan dalam waktu dekat ini, Pemkot Semarang akan segera membangun tanggul sementara berupa karung yang berisi pasir untuk menutupi tanggul yang jebol.
"Tadi ada dari Provinsi Jawa Tengah, Satgas BBWS, PU hari ini penanganan sementara. Kedua titik yang ditengarai ada tanggul jebol itu ada di daerah Lamicitra yang di RW 1 Ujung Seng, untuk segera kawan-kawan pada malam hari ini membuat tanggul dari karung diisi pasir sebanyak mungkin agar kita distribusikan malam ini sampai besok dini hari," jelasnya.
Setelah menggelar rapat dengan berbagai pihak, Hendi menyampaikan bahwa banjir air rob yang terjadi di Kota Semarang saat ini paling tinggi daripada sebelumnya. "Tapi memang penjelasan dari BBWS pada rapat hari ini adalah, air pasangnya sangat tinggi. Puncak air pasang tertinggi bulan Juni tahun 2020 itu 1,84 meter tapi pada malam hari ini mencapai 2,1 meter. Artinya tertinggi dalam satu dekade ini di Kota Semarang," jelasnya.
Dari banjir rob ini, Hendi mengatakan, ada beberapa Rukun Warga (RW) di Kecamatan Semarang Utara dan ada ribuan kartu keluarga (KK) yang terimbas. "Jadi airnya sangat tinggi sebagian lipas, sebagian tanggul jebol dan tercatat ada 6 RW di Kota Semarang di pesisir yang dampaknya di 8 ribu Kartu Keluarga," ucapnya.
Â
Â
Â
BPBD Jateng Siaga
Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng mengerahkan tim ke daerah terdampak banjir rob yang terjadi di wilayahnya, Senin (23/5/2022). Tim itu akan siaga di posko hingga dapur umum. Tim sendiri akan berkoordinasi dengan BPBD kota/kabupaten terdampak.
Kabag TU BPBD Jateng Safrudin menjelaskan, pihaknya telah menerjunkan tim ke daerah terdampak banjir. Sementara ini, tim disebar di wilayah Kota Semarang dan Sayung Kabupaten Demak. "Tiga tim dari BPBD provinsi. Turun lagi, tim DU (dapur umum) dan tim genset," kata Safrudin saat ditemui di kantornya, Senin malam.
Menurutnya, tim telah bekerja baik di posko untuk evakuasi maupun dapur umum. Tim akan bekerja selama banjir terjadi. Mengacu informasi Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, prakiraan pasang surut rob terjadi dua hari, yaitu 23-24 Mei 2022.
Menurut BPBD Jateng, sejumlah wilayah yang terdampak yakni di daerah pesisir utara Jateng seperti di Kota Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Semarang, Demak dan Pati. Oleh karena itu, BPBD Jateng telah berkoordinasi dengan BPBD daerah lain serta pemerintah setempat.
Banjir rob yang termasuk parah terjadi di Kota Semarang. Safrudin menuturkan, wilayah yang terdampak di Semarang adalah Tambak Lorok, Bandarharjo, Trimulyo dan area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Dengan ketinggian rob di pukul 15.00-17.00 WIB bisa mencapai 1,1 meter.
Mengingat banjir rob masih tinggi, BPBD Jateng mengimbau agar aktivitas pekerjaan di area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk berhenti lebih dulu. "Karena ada pengelolanya (perusahaan), kalau fenomenanya seperti ini lebih baik diliburkan. Di kawasan industri pelabuhan, kalau tanggul yang jebol belum ditangani darurat, air kemungkinan masih akan masuk lagi," imbaunya.
Sedangkan untuk penanggulangan tanggul jebol, lanjut Safrudin, BPBD Jateng sudah koordinasi dengan PT Pelindo. Namun penanganan belum segera dilakukan, sebab arus air masih kencang. "Mungkin nunggu surut baru dilakukan penanganan darurat. Belum bisa langsung diatasi permanen. Kita belum tahu panjang tanggul yang jebol, lebarnya berapa," sambung Safrudin.
Untuk warga yang permukimannya terendam banjir rob, imbaunya, agar mengungsi di tempat yang telah disediakan di masing-masing daerah. "Mungkin kalau rumahnya sudah tenggelam, sementara mengungsi, amankan surat penting, KTP, surat nikah, sertifikat. Kita harapkan mereka punya tas siaga," harap dia.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebelumnya telah meminta BPBD Jateng untuk mempersiapkan posko dan dapur umum guna penanganan dampak banjir rob. Ganjar juga telah melakukan pemantauan titik banjir di sejumlah wilayah.
Advertisement