Tak Perlu Jauh-Jauh, Desa Wisata di Banyumas Ini Tawarkan Keindahan Pemandangan ala Swiss

Pemandangan alam yang hijau menyejukkan mata di sini berasal dari Gunung Slamet yang memukau.

oleh Tifani diperbarui 28 Mei 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi Matahari Terbit, Sunrise
Ilustrasi Matahari Terbit, Sunrise (Photo by Federico Respini on Unsplash)

Liputan6.com, Banyumas - Negara Swiss dikenal dengan panorama alam khas pedesaan menjadi tempat berlibur impian banyak orang. Namun tak perlu jauh-jauh, kini wisatawan dapat menikmati wisata seperti di Swiss dengan berkunjung ke Desa Wisata Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng).

Desa Wisata Ketenger dikenal memiliki panorama alam yang asri khas pedesaan layaknya Swiss. Bedanya, pemandangan alam yang hijau menyejukkan mata di sini berasal dari Gunung Slamet yang memukau.

Selain itu terdapat juga banyak curug atau air terjun mini yang mengalir di sekitar Desa Wisata Ketenger ini. Selain menikmati pemandangan alam khas pedesaan seperti di Swiss, wisatawan juga dapat menikmati beberapa kesenian tradisional.

Misalnya seperti kesenian ebeg atau kuda lumping di Desa Wisata Ketenger. Kesenian ini merupakan atraksi menunggang kuda mainan yang terbuat dari anyaman bambu.

Selain itu, desa wisata ini juga menyimpan situs-situs peninggalan zaman kolonial berupa rel lori yang pernah digunakan sebagai pengangkut hasil hutan zaman pemerintahan Hindia Belanda. Lokasi desa wisata ini hanya memakan waktu 45 menit perjalanan dari Kota Purwokerto, pusat Kabupaten Banyumas.

Rute perjalanan menuju wisata Banyumas ini bisa melalui jalan raya Padamara, hingga bertemu tugu pertigaan, kemudian belok kanan. Setelah bertemu pertigaan besar Pabuaran, belok kanan menuju Baturraden.

Kemudian sebelum tanjakan ke Terminal Baturraden ada gapura di sisi kiri jalan dan nantinya akan bertemu Desa Ketenger. Untuk masuk di kawasan Desa Wisata Ketenger ini, wisatawan harus membayar tiket masuk sebesar Rp5.000 per orang.

Namun perlu diingat harga tiket tersebut belum termasuk akses masuk ke kawasan curug yang ada di sekitar desa wisata. Wisatawan masih harus membayar tiket masuk curug mulai dari Rp 7.000 per orang.

Desa Wisata Ketenger ini buka setiap hari dari pukul 07.00 sampai 18.00 WIB. Selain itu disediakan juga tempat-tempat penginapan bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana malam dan subuh di desa wisata ini. Desa Ketenger tentunya memiliki menawarkan panorama alam yang lebih indah dan menarik lagi, salah satunya adalah pemadangan matahari terbit atau sunrise.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya