Polemik Candi Borobudur Tak Masuk 7 Keajaiban Dunia Versi Youtuber

Pengelola Candi Borobudur menanggapi pernyataan youtuber Leonardo Edwin bahwa Borobudur tidak pernah masuk tujuh keajaiban dunia

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jul 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2022, 12:00 WIB
Candi Borobudur
Pengelola Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko menyiapkan protokol kesehatan yang ketat bagi wisatawan yang berkunjung pada masa uji coba pembukaan wisata candi tersebut mulai Rabu, 1 Juli 2020. (Liputan6.com/ Kemenparekraf)

Liputan6.com, Magelang - Polemik Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah tidak masuk 7 keajaiban dunia yang ramai di media sosial tak akan mengurangi keindahan candi Buddha terbesar di dunia ini, kata Wakil Sementara General Manager Unit Borobudur & Manohara Pujo Suwarno.

"Apa pun yang disampaikan penulis tidak mengurangi keindahan dan keagungan Candi Borobudur, justru semakin mendapat perhatian orang itu semakin peduli dan mencintai Candi Borobudur," kata dia di Magelang, Kamis.

Pujo yang juga Marketing & Sales Vice President PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC) menyampaikan hal tersebut menanggapi pernyataan youtuber Leonardo Edwin bahwa Borobudur tidak pernah masuk tujuh keajaiban dunia.

"Orang berpendapat tetap kami hormati. Seingat saya waktu SD dulu Borobudur itu banyak di literatur, di buku-buku bacaan itu sebagai salah satu tujuh keajaiban dunia. Hal itu muncul jauh sebelum ada istilah polling dan yang memberikan statemen waktu itu Borobudur sebagai tujuh keajaiban dunia oleh para pendahulu, dasarnya apa saya juga kurang tahu," katanya, dikutip Antara.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Situs Warisan Budaya Dunia

Infografis Kilas Balik Penyelamatan dan Pelestarian Candi Borobudur. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kilas Balik Penyelamatan dan Pelestarian Candi Borobudur. (Liputan6.com/Abdillah)

Namun, katanya, yang jelas dan pasti sejak pemugaran kedua Candi Borobudur tahun 1973-1983, Borobudur diajukan ke UNESCO masuk sebagai situs warisan dunia.

"Sebagai situs warisan dunia sudah ada pengakuannya dikeluarkan UNESCO tahun 1991," katanya.

Seiring melandai kasus pandemi COVID-19, katanya, sekarang kunjungan wisatawan di Borobudur cenderung membaik.

"Di Candi Borobudur dan kawasan sekitarnya mulai ramai, ini yang harus disyukuri bersama. Termasuk perhatian pemerintah sangat besar untuk Borobudur sebagai destinasi pariwisata super prioritas. Ini wujud perhatian pemerintah yang luar biasa untuk Borobudur," katanya.

Ia mengatakan sebagai situs warisan dunia, Borobudur tetap akan dijaga dan dilestarikan bersama-sama.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya