Liputan6.com, Semarang - Tiap tahun, Indonesia dan bahkan dunia memperingati hari anak. Tujuan utamanya yakni untuk pemenuhan hak anak dan perlindungan anak.
Di Indonesia, hari anak nasional diperingati tiap tanggal 23 Juli. Beragam acara digelar di berbagai daerah.
Advertisement
Namun tak bisa dipungkiri, masih banyak anak-anak yang haknya belum terpenuhi. Hak hidup, pendidikan, makanan, perlindungan dan lainnya.
Anak-anak masih lemah sehingga rentan dari sisi kesejahteraan. Dalam berbagai kasus, anak perempuan lebih rentan menjadi korban kekerasan dibanding laki-laki.
Baca Juga
Islam menaruh perhatian besar pada pengasuhan dan pendidikan anak, terlebih anak perempuan. Islam memberikan tanggung jawab yang besar bagi siapa saja yang mendapatkan amanah dalam mengasuh anak perempuan.
Mengutip NU Online, Rasulullah SAW dalam beberapa hadis menyampaikan betapa besarnya ganjaran mereka yang mengasuh anak-anak perempuan sebagaimana riwayat Bukhari, Muslim, dan At-Tirmidzi.
عن عائشة رضي الله عنها قَالَتْ دَخَلَتْ عَلَيَّ امْرَأةٌ وَمَعَهَا ابنتان لَهَا تَسْأَلُ فَلَمْ تَجِدْ عِنْدِي شَيئاً غَيْرَ تَمْرَةٍ وَاحدَةٍ فَأعْطَيْتُهَا إيَّاهَا فَقَسَمَتْهَا بَيْنَ ابْنَتَيْها ولَمْ تَأكُلْ مِنْهَا، ثُمَّ قَامَتْ فَخَرجَتْ فَدَخَلَ النَّبيُّ صلى الله عليه وسلم عَلَينَا فَأخْبَرْتُهُ فَقَالَ مَنِ ابْتُليَ مِنْ هذِهِ البَنَاتِ بِشَيءٍ فَأحْسَنَ إلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتراً مِنَ النَّارِ
Artinya, “Dari Sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, suatu hari seorang perempuan dewasa dan dua anak perempuan menemuinya. Mereka mengemis. ‘Aku tidak memiliki apapun selain sebiji kurma. Kuberikan kepadanya. Ia membagi kurma itu kepada dua anak perempuannya. Ia sendiri tidak ikut memakan. Ia kemudian bangkit lalu keluar. Rasulullah saw masuk menemui kami. Kukabarkan peristiwa barusan. Ia bersabda, ‘Siapa saja yang diuji dalam pengasuhan anak-anak perempuan, lalu ia perlakukan mereka dengan baik, niscaya mereka akan menjadi perisainya dari api neraka,’” (HR Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Hak Surga dan Bebas Api Neraka
Dalam riwayat Muslim, Rasulullah SAW bahkan menyebut hak surga dan pembebasan dari neraka bagi mereka yang berjuang mengasuh, mendidik, menanaman norma, dan membesarkan anak-anak perempuan.
فقال إنَّ الله عز وجل قد أوجبَ لها بها الجنة وأعتقها بها من النار وأخرجه مسلم
Artinya, “Dari Sayyidah Aisyah ra, ia bercerita dengan peristiwa yang sama. Rasulullah saw kemudian bersabda, ‘Sungguh Allah mewajibkan bagi perempuan dewasa itu surga dan Allah membebaskannya dari neraka sebab pengasuhan anak-anak perempuan,’” (HR Muslim).
Selain hak surga, Rasulullah saw menjamin kedekatannya di surga dengan orang-orang yang bersusah payah mengasuh dan mendidik anak-anak perempuan. Kedekatan Rasulullah saw dan para pengasuh anak-anak perempuan diilustrasikan seperti dua jari.
عَنْ أَنَس قَالَ قَالَ رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْم الْقِيَامَة أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعه
Artinya, “Dari sahabat Anas ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Siapa saja yang mengasuh dua anak perempuan hingga keduanya berusia baligh, niscaya aku dan dia akan datang pada hari Kiamat seperti ini,’ Rasulullah menempelkan dua jarinya,” (HR Muslim dan At-Tirmidzi).
Adapun para ulama menjelaskan, anak perempuan yang dimaksud dalam hadis ini dapat berarti anak kandungnya sendiri, saudara perempuan, keponakan perempuan, cucu perempuan, atau kerabat perempuan lainnya.
وأخرجه الترمذيّ قال مَن عالَ جاريَتَيْن، دخلتُ أنا وهو الجنَّة كهاتين، وأشار بأصبُعَيْهِ
Artinya, “Rasulullah saw bersabda, ‘Siapa saja yang mengasuh dua anak perempuan, niscara aku dan dia akan masuk surga seperti dua ini,’ Rasulullah menempelkan dua jarinya,” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban). Demikian sejumlah keterangan dalam hadits Nabi Muhammad Saw perihal keutamaan mengasuh dan mendidik anak perempuan. Wallahu a’lam.
Tim Rembulan
Advertisement