Melihat Jejak Malioboro dan Yogyakarta lewat Prangko, Ini Caranya

Prangko menjadi media pameran yang telah dipergunakan sejak 1950-an, bahkan Yogyakarta telah menjadi wajah Indonesia melalui berbagai benda pos.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jun 2023, 15:13 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2023, 15:11 WIB
Pameran Linimasa Prangko
Jejak-jejak Kota Yogyakarta dan Malioboro hadir dalam Pameran Linimasa Prangko di Hotel Phoenix Yogyakarta, Selasa (6/6/2023).

Liputan6.com, Yogyakarta - Jejak-jejak Kota Yogyakarta dan Malioboro hadir dalam Pameran Linimasa Prangko di Hotel Phoenix Yogyakarta, Selasa (6/6/2023). Pameran bertajuk "Bertemu Malioboro" yang dibuka oleh Pj Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo akan berlangsung mulai 6 hingga 9 Juni 2023.

Pameran tersebut menghadirkan visualisasi yang mengisahkan perjalanan Yogyakarta melalui linimasa prangkonya. Prangko menjadi media pameran yang telah dipergunakan sejak 1950-an, bahkan Yogyakarta telah menjadi wajah Indonesia melalui berbagai benda pos.

Bersama benda-benda koleksi dari 19 museum di Kota Yogyakarta, dijahitlah sebuah cerita perjalanan Yogyakarta dengan segala keistimewaannya.

"Dengan adanya pameran dan launching prangko ini sebagai media promosi yang pasti sangat efektif. Sebab, prangko adalah media yang bisa ke mana-mana, sehingga menjadi bagian strategis dari promosi Kota Yogyakarta, khususnya bagi Malioboro di Hari Ulang Tahun ke-76 pemerintah Kota Yogyakarta," kata Singgih di sela pembukaan Pameran Linimasa Prangko.

Pameran ini merupakan momentum yang sangat baik untuk dapat secara bersama-sama mengangkat kembali dan lebih menduniakan Malioboro menjadi bagian dari Kota Yogyakarta.

"Prangko adalah media yang sangat efektif untuk promosi, karena tidak hanya sebagai media untuk berkirim surat, tapi juga dapat digunakan sebagai koleksi," ucap Singgih.

Dalam sambutannya Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta, Aman Yuriadidjaya mengatakan acara ini dan segala rangkaiannya sangat berarti bagi pemerintah Kota Yogyakarta. Terutama Malioboro, karena tempat ini, pada hakikatnya merupakan sebuah media perlintasan dimensi bagi banyak kepentingan, sehingga perlu untuk menjadi sesuatu yang dikuatkan.

"Bahkan, boleh dikatakan bahwa Malioboro ini adalah Leading Museum bagi Yogyakarta," jelas Aman.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, Pameran Linimasa Prangko merupakan pengiring agenda besar Kota Yogyakarta yakni peringatan HUT ke-76 Pemerintah Kota Yogyakarta. Peringatan ini ditandai dengan  salah satu momen penting yakni Peluncuran Sering Prangko Malioboro yang resmi diluncurkan pada Rabu (7/6/2023) esok.

"Untuk sampai pada momen hari ini, Pemerintah Kota Yogyakarta telah menggandeng tenaga ahli dari berbagai latar belakang keahlian, baik ahli sejarah, arsitektur urban design, antropologi, maupun seni untuk melakukan penelitian, pengkajian dan diskusi tentang seluk beluk Malioboro sebagai sebuah laboratorium komunal yang melintasi zaman," kata Yetti.

Pameran Linimasa Prangko menampilkan sebuah visualisasi perjalanan Malioboro dari masa ke masa melalui benda-benda pos atau filateli.  Dalam pameran ini juga ditampilkan karya beberapa lukisan penanda zaman Malioboro milik Pemerintah Kota Yogyakarta yang merupakan hasil goresan tinta pelukis Astuti Kusumo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya