Aptisi Harap Civitas Akademik Menjadi Garda Depan Perdamaian Setelah Pemilu 2024

Aptisi menyarankan kepada pihak kampus yang tidak puas dengan hasil Pemilu 2024 untuk menyalurkan tuntutannya ke jalur hukum

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Feb 2024, 18:31 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2024, 13:08 WIB
Aptisi Harap Civitas Akademik Menjadi Garda Depan Perdamaian Setelah Pemilu 2024
Pengurus Aptisi Indonesia berharap civitas akademik menjadi garda depan suarakan damai usai Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) berharap civitas akademik agar memjadi garda depam perdamaian masyarakat Indonesai usai Pemilu 2024

Aptisi mengakuu masih banyak masyarakat yang berselisih pendapat usai pesta demokrasi Pemilu 2024. 

"Para rektor, para dekan, ketua prodi, civitas akademi, mereka harus menjadi lokomotif, menjadi orang-orang terpandang untuk menjadi suri tauladan bagi masyarakat Indonesia," ucap Ketua Umum Aptisi M. Budi Djatmiko di kawasan Bintaro, Kamis malam (15/2/2024).

Budi Djatmiko mengungkapkan perselisihan pendapat usai Pemilu 2024 ini didapatnya ketika melihat media sosial. Ia menjelaskan, ada sebagian masyarakat yang menduga Pemilu 2024, syarat dengan kecurangan.

Budi menyarankan kepada pihak yang tidak puas dengan hasil Pemilu 2024, khususnya dari lingkungan kampus, untuk menyalurkan tuntutannya ke jalur hukum yang telah disediakan.

"Jika ada hal-hal kecurangan, ajukan ke jalur hukum yang telah disediakan," tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penyejuk

Dengan demikian, kata Budi Djatmiko, tidak perlu lagi ada aksi mahasiswa yang turun ke jalan untuk melakukan protes hasil Pemilu 2024.

Budi Djatmiko mengajak seluruh rektor, dekan, ketua prodi dan civitas akademika termasuk mahasiswa untuk menjadi penyejuk dalam situasi yang memanas. 

"Para akademisi menjadi orang yang terdepan menjalankan etika dan edukasi yang benar, sehingga tidak perlu lagi gontok-gontokan, dan kita sudah melewati permasalahan ini di tahun 2014, di tahun 2019 juga begitu ramai, dan tahun ini kita harus lebih dewasa," harapnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya