Kabupaten Jember Kembali Diterjang Banjir dan Longsor

Sedikitnya ada 4 kecamatan di Kabupaten Jember terdampak banjir dan longsor.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jan 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2022, 13:00 WIB
Evakuasi warga jember dari banjir akibat hujan (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Evakuasi warga jember dari banjir akibat hujan (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jember - Banjir dan longsor kembali melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Jember pada Jumat (28/1/2022) malam. Bencana alam itu diakibatkan curah hujan tinggi yang terjadi di wilayah setempat.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember, Heru Widagdo mengatakan. sedikitnya ada 4 kecamatan yang dilanda bencana banjir dan tanah longsor. Pihak BPBD pun telah turun ke wilayah-wilayah tersebut untuk evakuasi dan menolong warga. 

"Berdasarkan data pusdalops tercatat empat kecamatan yang dilanda banjir luapan dan longsor, yakni Kalisat, Pakusari, Panti, dan Kecamatan Ledokombo," katanya Heru, Sabtu (29/1/2022).

Dia juga menjelaskan hujan dengaan intesitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah di Jember menjadi penyebab utama longsor dan membuat debit air sungai serta saluran irigasi meluap ke pemukiman warga di Kecamatan Panti, Sukorambi dan Kalisat pada Jumat (28/1) sore hingga malam.

"Terjadi tanah longsor dan menimpa sebagian rumah warga, kemudian air sungai meluap ke permukiman warga dan akses jalan raya dari saluran irigasi karena tidak mampu menampung debit air dengan ketinggian banjir 30-80 cm," tuturnya.

 

Wilayah yang Terdampak Banjir dan Longsor

Petugas membersihkan lumpur sisa banjir di Jember. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Petugas membersihkan lumpur sisa banjir di Jember. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Ia menjelaskan dampak kerugian banjir di Kecamatan Kalisat melanda Desa Glagahwero dengan jumlah tiga rumah dan satu musala terendam banjir, kemudian di Desa Ajung tercatat sembilan rumah warga terendam banjir, dapur rumah warga ambruk, dan tembok Pabrik Kaliwangi ambrol sepanjang 25 meter.

Desa Plalangan di Kecamatan Kalisat juga terdampak, empat rumah terendam banjir, kemudian di Desa/Kecamatan Pakusari terdapat SMK Islam Bustanul Ulum (IBU) tercatat 22 kamar santri dan dapur terendam banjir, sehingga 360 orang santri diungsikan ke tempat yang aman.

"Di Pakusari juga tercatat 15 rumah terendam banjir dengan ketinggian 80 cm, namun hari ini banjir sudah surut dan warga bersama petugas melakukan bersih-bersih dari material banjir luapan sungai," katanya.

Di Desa Pakis, Kecamatan Panti, dua rumah terendam banjir akibat luapan air sungai, sedangkan di Desa Sumberanget, Kecamatan Ledokombo, terdampak tanah longsor yang menyebabkan rumah warga tertimpa longsoran.

"Akibat banjir dan tanah longsor di empat kecamatan menyebabkan dua rumah rusak sedang, 34 KK terdampak banjir, tembok pabrik ambrol, SMK IBU terendam banjir, dan satu musala terendam banjir," ujarnya.

Heru mengatakan BPBD Jember bersama warga melakukan pembersihan di saluran air, pembersihan di rumah warga yang terdampak banjir dan longsor, memantau di aliran sungai dan mengimbau warga yang berada di pinggir sungai untuk waspada.

"Saya mengimbau warga untuk tetap meningkatkan kewaspadaan karena curah hujan di Jember masih diprediksi tinggi untuk beberapa hari ke depan," katanya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya