Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PBNU Kh Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengaku memiliki keturunan dari Madura Jawa Timur saat menjadi pembicara dalam acara Simposium Peradaban Nahdlatul Ulama.
Gus Yahya menuturkan bila peradaban terbentuk dari sejumlah elemen diantaranya nilai-nilai budaya hingga tatanan sosial politik yang mengatur soal kehidupan masyarakat.
Menurut dia, seperti di Sumenep Madura yang menjadi tempat keramat dan memiliki warisan spiritual.
Advertisement
Baca Juga
"Di Sumenep ini ada keraton sebagai kekayaan kearifan lokal dan ini harus dijadikan sebagai semangat," kata dia, Sabtu (5/3/2022).
Dijelaskan, pada saat zaman Rasullullah peradaban Islam hadir dengan visi membangun peradaban yang bersumber dari wahyu-wahyu bagi kehidupan manusia.
Bukan hanya memperkenalkan nilai-nilai, melainkan turut membangun peradaban manusia melalui struktur bermasyarakat.
"Pada zaman Rasullullah kita akan menyaksikan bahwa seluruh perjuangannya sesungguhnya adalah merintis suatu peradaban," paparnya.
Dikatakannya, setelah masa itu munculah kejayaan umat muslim pada masa Turki Utsmani. Namun kejayaan itu runtuh pada saat terjadinya perang dunia I, hal tersebut disebutnya mengajarkan tentang peradaban dunia.
"Begitu juga pada saat terbentuknya Nahdlatul Ulama sebagai wadah bagi ulama-ulama sebagai jawaban atas lahirnya peradaban umat muslim," ungkapnya.
Pada kesempatan itu juga, dirinya mengutarakan bila dia merupakan turunan dari darah Madura yang diambil dari bani KH Isbath.
KH Isbath merupakan ulama ahli fiqih yang tersohor pada masanya dan berasal dari Banyuanyar Pamekasan.
"Bibi saya, Kakak dari ibu saya diambil istri oleh KH Bakir dari Banyuanyar," ujarnya.