Hewan Ternak Dilarang Masuk ke Banyuwangi

Temuan itu kemudian ditindaklanjuti oleh petugas surveilans dimana sapi bergejala PMK diperiksa dan diambil sampel

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jun 2022, 05:00 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2022, 05:00 WIB
Hewan Ternak Dilarang Masuk ke Banyuwangi
Ratusan ternak sapi di Kota Malang dan Kota Batu terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Para peternak diimbau menjaga kesehatan hewan ternaknya dan kebersihan kandang agar wabah tak meluas (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Jakarta Pemkab Banyuwangi Jawa Timur menutup lalu lintas hewan ternak dari luar ke wilayahnya dalam upaya mengantisipasi merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Diketahui, 39 ekor hewan ternak di Kabupaten Banyuwangi diidentifikasi terjangkir virus PMK. Puluhan hewan jenis sapi yang terjangkit itu tersebar di 9 kecamatan.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Nanang Sugiarto mengatakan, gejala klinis ternak terjangkit PMK hewan telah ditemukan sejak beberapa hari lalu.

Temuan itu kemudian ditindaklanjuti oleh petugas surveilans dimana sapi bergejala PMK diperiksa dan diambil sampel air liurnya.

"Sampel kemudian dikirim ke Surabaya dan hasilnya memang positif," kata Nanang, Jumat (3/6/2022).

Berdasarkan temuan tersebut, dinas pun melakukan langkah tindak lanjut, mengantisipasi agar penyebaran virus tidak semakin masif.

"Kita isosalasi kandang disterilkan, jadi sapi diam di kandang. Di wilayah sapi yang terjangkit juga dilakukan pembatasan, tidak boleh ada sapi yang keluar dan tidak boleh ada yang masuk," ujarnya.

Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah mengatakan, pihaknya telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) PMK untuk mencegah penyebarannya, terutama menjelang Idul Adha.

Saksikam video pilihan berikut ini:

Upaya Pencegahan

"Kemarin sudah kita bentuk satgas per kecamatan, untuk identifikasi hewan yang terjangkit. Bagi ternak yang terkena PMK, kami minta harus di lockdown," tegas Sugirah.

Upaya pencegahan PMK agar tidak semakin meluas, juga gencar dilakukan Pemkab Banyuwangi. Dalam hal ini menutup lalu lintas ternak dari luar daerah.

"Lalu lintas ternak di pintu masuk kita jaga ketat. Terakhir ada hewan ternak dari Bali yang hendak dikirim ke luar daerah melewati Banyuwangi kita kembalikan," tutur Sugirah.

Selain itu, sosialisasi pencegahan juga gencar dilakukan kepada peternak dan pasar-pasar hewan yang ada di Banyuwangi.

"Kami himbau kepada peternak, agar lebih hati-hati, jaga kebersihan kandang dan jangan sampai menerima hewan dari luar," pintanya.

Meski PMK sudah masuk ke Banyuwangi, Pemkab masih membuka seluruh pasar hewan yang ada. Namun itu tidak berlaku bagi peternak dari luar daerah.

"Sampai hari ini masih belum ada kebijakan penutupan pasar hewan. Namun antisipasi terus kita jaga," pungkas Sugirah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya