Tunjukkan Dukacita, Suku Dani Lakukan Potong Jari

Suku Dani di Papua memotong jari mereka saat ada anggota keluarga yang meninggal.

oleh Aria Sankhyaadi diperbarui 03 Jul 2014, 07:30 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2014, 07:30 WIB
Tradisi Potong Jari Suku Dani Saat Berdukacita
Tradisi potong jari suku Dani di Papua umumnya dilakukan oleh kaum wanita.

Liputan6.com, Papua Umumnya untuk menunjukkan rasa dukacita karena ditinggal oleh orang yang disayangi, seseorang akan menangis. Namun berbeda dengan yang dilakukan oleh suku Dani dari Papua.

Masyarakat pegunungan tengah Papua melambangkan kesedihan lantaran kehilangan salah satu anggota keluarganya yang meninggal tidak hanya dengan menangis saja.

Tradisi Potong Jari

potong jari

Mereka akan melakukan tradisi potong jari saat ada anggota keluarga atau kerabat dekat seperti; suami,istri, ayah, ibu, anak dan adik yang meninggal dunia.

Pemotongan jari tersebut dapat pula diartikan sebagai upaya untuk mencegah ‘terulang kembali’ malapetaka yang telah merenggut nyawa seseorang di dalam keluarga yang berduka.

Mereka juga beranggapan bahwa memotong jari adalah simbol dari sakit dan pedihnya seseorang yang kehilangan sebagian anggota keluarganya.

Jika dilihat tradisi potong jari dalam kekinian pastilah tradisi ini tidak seharusnya dilakukan atau mungkin tradisi ini tergolong tradisi ekstrim. Akan tetapi bagi masyarakat pegunungan tengah Papua, tradisi ini adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan.

Dilakukan oleh Kaum Wanita

potong jari

Dilansir dari Odditycentral, Kamis (3/7/2014), pemotongan jari umumnya dilakukan oleh kaum ibu. Namun tidak menutup kemungkinan pemotongan jari dilakukan oleh anggota keluarga dari pihak orang tua laki-laki atau pun perempuan.

Potong Jari Gunakan Kapak

potong jari

Pemotongan jari dilakukan dengan berbagai cara. Ada yang memotong jari dengan menggunakan alat tajam seperti pisau, parang, atau kapak. Cara lainnya adalah dengan mengikat jari dengan seutas tali beberapa waktu lamanya sehingga jaringan yang terikat menjadi mati kemudian dipotong.

Namun kini budaya ‘potong jari’ sudah ditinggalkan. Sekarang jarang ditemui orang yang melakukannya beberapa dekade belakangan ini. Jika saat ini Anda masih dapat menjumpai suku Dani dengan jari terpotong, mereka adalah orang yang melakukan tradisi potong jari sat tempo dulu. Hal ini disebabkan oleh karena pengaruh agama yang telah masuk hingga ke pelosok daerah di Papua. (Ars)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya