Liputan6.com - Beberapa waktu lalu, akibat video kekejaman pada buaya di sebuah peternakan, Jane Birkin meminta namanya dicopot dari nama varian tas Hermes. Jane iba pada buaya yang diperlakukan kejam di peternakan yang disebut menyuplai kulit buaya untuk membuat tas Birkin Hermes.
Pada Jumat, 11 September 2015, rumah mode Prancis yang didirikan oleh Thierry Hermes pada tahun 1837 itu menyatakan bahwa mereka akan memperketat persyaratan bagi para penyuplai kulit buaya. Terkait peternakan yang diberitakan sebelumnya, Hermes menyebut akan menghentikan kerjasama bila terjadi kasus baru.
Tapi sejumlah keraguan datang pada apa yang dikatakan oleh Hermes. Organisasi pembela kesejahteraan hewan PETA mengatakan bahwa label itu memberi garansi palsu.
Advertisement
“Saat kami melalukan investigasi di peternakan, tidak ada inspektor yang bertugas dan tidak ada kegiatan inspeksi. Hal ini menimbulkan keraguan pada jaminan yang diberikan oleh Hermes yang menyatakan bahwa mereka melakukan investigasi bulanan di peternakan,” ucap Ingrid Newkirk, pendiri PETA, seperti dilansir dari situs Women's Wear Daily pada Selasa (15/9/2015). (Bio/Nad)