Liputan6.com, Jakarta - Tari greget jawara merupakan tarian tradisional khas Betawi. Tarian yang merepresentasikan semangat kepahlawanan dan kekuatan ini sekaligus menjadi bentuk ekspresi keanggunan dan kekuatan wanita Betawi.
Keberadaan tari tradisional di tengah kehidupan masyarakat Indonesia telah melekat sebagai suatu kebudayaan turun-temurun. Tak hanya menghibur, tari tradisinal juga menjadi identitas sekaligus ciri khas suatu daerah, termasuk bagi masyarakat Betawi.
Advertisement
Banyak tarian tradisional khas Betawi yang terus dilestarikan hingga sekarang, salah satunya tari greget jawara. Setiap gerakan dalam tarian ini mengandung nilai-nilai budaya dan filosofi yang mendalam.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip dari senibudayabetawi.com, tari greget jawara telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya Betawi. Nama tarian ini diambil dari bahasa Betawi, greget dan jawara.
Greget berarti semangat, keinginan yang kuat, atau emosi yang mendalam. Sementara itu, jawara merujuk pada sosok pendekar silat atau orang yang memiliki keahlian bela diri. Dengan demikian, greget jawara dapat diartikan sebagai semangat kepahlawanan atau semangat seorang pendekar.
Tari greget jawara umumnya ditampilkan secara berkelompok, sekitar lima sampai delapan orang. Tarian ini ditampilkan oleh para penari perempuan yang menunjukkan gerakan koreografi yang indah.
Gerakan awal pada tarian ini memiliki tempo yang lembut dan gemulai, seolah merepresentasikan kewanitaan yang anggun dan lembut. Selanjutnya, gerakan diikuti dengan beberapa gerakan silat yang melambangkan bahwa wanita juga bisa menjadi kuat dan perkasa. Gerakan tarian ini diakhiri dengan gerakan tari yang menggabungkan kekuatan dan kelembutan.
Tari greget jawara merupakan tarian yang gerakannya fokus pada bagian kaki, tangan, dan pinggul. Gerakan yang harmonis tersebut diiringi dengan musik tradisional berupa gendang, saron, kenong, dan terkadang gamelan khas Betawi atau orkes gambang kromong.
Adapun kostum yang dikenakan oleh penari umumnya lekat dengan atribut jawara. Penari mengenakan pakaian khas Betawi berwarna merah atau kuning cerah.
Pada bagian depan dilengkapi dengan aksesori berupa kain hitam menyilang, layaknya jawara. Pada bagian bawah, penari mengenakan batik tumpal yang dibentuk menyerupai rok. Selendang dan kipas menjadi properti tambahan yang tak boleh ketinggalan.
Untuk riasan kepala, para penari akan menata rambut mereka dengan dicepol ke atas. Bando dan bunga diletakkan sebagai aksesori rambut.
Hingga kini, tari greget jawara masih menjadi salah satu tarian tradisional khas Betawi yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat. Tarian ini menjadi salah satu kekayaan budaya Betawi yang menyimpan makna mendalam.
Penulis: Resla