Pasar Keroncong Kotagede, Mengembalikan Keroncong pada Tempatnya

Sejarah Keroncong tidak lepas dari Kotagede, Yogyakarta.

oleh Yanuar H diperbarui 11 Des 2015, 19:15 WIB
Diterbitkan 11 Des 2015, 19:15 WIB
Pasar Keroncong Yogyakarta
Pasar Keroncong Yogyakarta 2015 merupakan usaha untuk mengembalikan kejayaan musik keroncong. Foto: Fathi Mahmud.

Liputan6.com, Jakarta Di tengah mordenisasi yang terus menggerus, Keroncong kini mulai terlupakan. Hal tersebut diperparah dengan kurangnya minat anak muda untuk mempelajari jenis musik ini. Namun di Yogyakarta ada Pasar Keroncong Kotagede 2015 yang akan menyuguhkan pertunjukan keroncong secara berbeda. Acara ini akan menyambungkan berbagai "rasa" keroncong namun tetap pada "ruh"nya.

Board of Event Creative, Djaduk Ferianto mengatakan, Kotagede sangat pas dijadikan tempat untuk gelaran Pasar Keroncong Kotagede 2015. Pasalnya di daerah ini penuh dengan sejarah tidak hanya bangunannya tapi juga manusia. Sehingga hal ini mempengaruhi perilaku orang Kotagede termasuk ranah musiknya. Keroncong sangat mudah ditemui di Kotagede. Namun saat ini keberadaannya pun seakan timbul tenggelam. Oleh karenanya perlu dilakukan acara yang menyuguhkan pesona sejarah di Kotagede ini.

"Saat saya ke New York ketemu pemain jazz, di sana banyak saya ketemu warga New Orleans. Nah Kota Jazz itu banyak yang bilang New Orleans. Karena banyak jadi kota wisata banyak musisi pindah ke New York. Dari pengalaman itu saya berharap mari kita jadikan Kotagede menjadi new orleansnya keroncong. Kotagede sangat ideal," ujarnya kepada Liputan6.com di Omah Dhuwur, Kamis (10/12/2015).

Djaduk juga mengatakan, saat ini musisi keroncong di Kotagede seperti kurang percaya diri sehingga perlu diundang bintang tamu yang akan bermain bersama musisi Kotagede. Iga Mawarni, Didik Ninik Thowok, dan Endah Laras akan mengisi di acara yang digelar Sabtu 12 Desember 2015. Termasuk nantinya Heru dan Lilik Shaggydog akan ambil bagian dalam acara ini. Nantinya berbagai musisi yang ikut dalam Pasar Keroncong Kotagede 2015 juga variatif dengan tiga panggung yang disajikan. Tiga panggung itu ada di Sayangan, Loring Pasar dan Sopingen. Ia berharap musik ini nanti daoat dinikmati mulai dari beragam kalangan mulai dari muda hingga dewasa. Djaduk berharap acara ini dapat digelar setiap tahun.

"Saya menyadari keroncong kembali kepada publiknya. Termasuknya publik mulai dari yang tua hingga anak dewasa. Ada yang karakter musiknya yang klasik dan garapan kontemporer dll. Saya angkat topi pada Heru dan Lilik Shaggydog. Bapaknya keluarga keroncong. Ternyata ruhnya dia bermusik dari keroncong. Dia akan main nanti," ujarnya.

Sementara itu Ketua panitia Alfan Farhan mengatakan acara yang digelar mulai sore hari itu akan diisi 16 musisi keroncong baik dari Kotagede dan luar Kotagede. Rencananya acara dimulai pukul 16.00 wib dan dibuka oleh Garin Nugroho dan Kepala Dinas Kebudayaan DIY.

"Opening ceremony dibuka Garin dan kepala dinas juga oleh penampilan Swastika ft Endah Laras dan Subarjo. Pak Subarjo ini pemenang bintang radio selama lima kali," ujarnya. 

 

 ** Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
** Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya