Liputan6.com, Jakarta Menjadi wanita karir bukanlah perkara mudah, apalagi menggeluti profesi yang identik dengan pekerjaan pria. Meskipun Raden Ajeng Kartini telah menjadi titik balik perubahan kehidupan kaum wanita di Indonesia, tak jarang ada bentuk diskriminasi dan anggapan remeh.
Namun, hal itu dipatahkan oleh semangat dan totalitas dalam bekerja, seperti yang dilakukan Kepala Satuan (Kasat) Narkoba Polres Bogor, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Yuni Purwanti Kusuma Dewi, S.H. atau akrab disapa Yuni. Tak ada menyangka dibalik sosok perempuan cantik kelahiran Porong, 23 Juni 1971 tersebut, tersimpan segudang prestasi membanggakan dalam memberantas narkoba.
Advertisement
Baca Juga
Saat ditemui tim Liputan6.com pada Selasa (20/4/2016) di ruang kerjanya di Polres Bogor, Cibinong, Jawa Barat, Yuni akrab menyapa kami dengan akrab dan sedikit memperlihatkan rutinitasnya. Ketika ditanya alasan memilih sebagai profesi, dirinya menjawab bahwa faktor utamanya adalah untuk memenuhi keinginan ayahnya yang juga seorang polisi.
"Almarhum bapak saya adalah seorang Brimob dan keinginan beliau agar ada paling tidak salah satu anaknya yang mengikuti jejaknya di kepolisian," ujar ibu dari I Gede Ari Pradana, 21 tahun dan I Made Niar Mayang, 19 tahun.
"Saya pun akhirnya ingin memenuhi keinginan Bapak untuk menjadi seorang polisi," ujar AKP Yuni.
Mengawali karir sebagai seorang serse di Polda Jawa Barat, Yuni dengan berani turun langsung ke lapangan dan menyamar jadi seorang pembeli narkoba untuk menangkap tersangka. Ketika ibunda Yuni mengetahui bahwa putrinya berada di satuan Narkotika, tak dipungkiri perasaan khawatir menyesap ke dalam pikiran.
Bekerja di lingkungan dominasi pria, tak membuat Yuni gentar karena ia dipesankan oleh pihak keluarga untuk bekerja dengan kesungguhan hati. Yuni mengatakan dalam memimpin anggotanya, ia menganggap mereka adalah adik sekaligus anak sehingga tak dipungkiri sosok keibuan yang dimilikinya membantunya dalam beradaptasi.
"Saya menganggap semua anggota di kesatuan ini sebagai adik, anak, dan teman, sehingga membuat saya mudah untuk beradaptasi," ujar AKP Yuni Purwanti.
"Tak jarang mereka curhat permasalahan pribadi kepada saya, dan saya menanggapi layaknya seorang kakak kepada adiknya," ujarnya.
Tantangan terbesar sebagai seorang pimpinan
Sebagai perempuan, tak dipungkiri khawatir diragukan kemampuannya dalam mengemban tugas sebagai pemimpin. Namun, ia malah jadikan pandangan tersebut sebuah tantangan untuk ajang pembuktian diri dalam pekerjaannya.
"Alhamdullilah sampai saat ini lebih dari 90 orang tersangka pengguna, pengedar, dan bandar sudah kami ringkus bersama," ujar AKP Yuni.
Ia juga mengakui dalam setiap usahanya memberantas narkoba, selalu dapat dukungan dari pimpinan kepolisian baik di Polres Bogor, sampai tingkat Polda Jawa Barat. AKP Yuni pun bersyukur bahwa saat ini, di daerah ia memimpin, tindak Narkoba sudah berkurang drastis.
"Berbekal dukungan itu, membuat saya dan tim kecil kami berani dan tak gentar untuk memberantas narkoba di Bogor," ujar AKP Yuni.
Sosok Perempuan Indonesia saat ini
Sebagai seorang perempuan, AKP Yuni bangga melihat kaumnya, sudah mulai memiliki banyak kiprah di berbagai bidang, mulai dari menteri, direktur, dan bahkan polisi. Hal tersebut menunjukkan bahwa perempuan sama-sama dengan kaum laki-laki memiliki kesempatan untuk berkembang dan maju.
"Sosok perempuan di Indonesia sudah punya jabatan dan peran yang penting dalam pembangunan negara dan hal itu membuat saya turut berbangga hati," ujar AKP Yuni.
"Kaum perempuan dan laki-laki seharusnya bisa bersinergi bersama untuk berkembang tanpa melihat jenis kelamin sebagai penghalang," ujar AKP Yuni kepada tim Liputan6.com.
Dalam membentuk kepribadian dan pola kepemimpinan, AKP Yuni mengaku mengidolakan sosok Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Ia pun tak malu untuk mengatakan gaya kepemimpinan yang diperlihatkan Susi Pudjiastuti menginspirasi dirinya dalam memimpin dengan gaya yang akrab namun tegas.
"Saya mengidolakan sosok perempuan seperti Bu Menteri Susi Pudjiastuti yang akhirnya menginspirasi saya," ujar AKP Yuni.
Menjelang perayaan Hari Kartini, pada 21 April, AKP Yuni berharap agar perempuan Indonesia tetap cantik dan luar biasa. Cantik merujuk pada keanggunan dan kodrat seorang perempuan yang juga sebagai ibu dan istri. Luar biasa dalam membagi peran dan tanggung jawab untuk pekerjaan yang mereka geluti.