Benarkah Bekerja Sambil Berdiri Lebih Baik Dibandingkan Duduk?

Mana lebih baik, bekerja sambil berdiri atau duduk?

oleh Unoviana Kartika Setia diperbarui 21 Jul 2016, 13:00 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2016, 13:00 WIB
Posisi Bekerja
Belakangan, bekerja sambil berdiri juga ternyata dikatakan tidak terlalu efektif. Apa sebab dan solusinya?

Liputan6.com, Jakarta Terlalu banyak bekerja duduk telah diketahui dapat memicu banyak penyakit. Obesitas, penyakit jantung, hingga kematian prematur bisa dipicu oleh duduk sepanjang hari.

Padahal banyak orang yang harus berada di depan mejanya sambil sibuk bekerja. Alhasil bekerja sambil berdiri merupakan solusi yang mungkin dapat meminimalisasi risiko tersebut.

Banyak studi membuktikan, bekerja sambil berdiri bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Kegiatan ini disebut dapat membakar lebih banyak kalori jika dibandingkan dengan bekerja duduk.

Namun belakangan, bekerja sambil berdiri juga ternyata dikatakan tidak terlalu efektif. Pasalnya, kegiatan ini juga memiliki risiko kesehatan yang tidak kecil.

Sebuah studi Cochrane analysis tahun 2016 seperti dikutip dari Huffington Post, Rabu (20/7/2016), menemukan, bekerja sambil berdiri meningkatkan risiko varises dan aterosklerosis karotid. Keduanya merupakan penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah.

Lantas, yang harus Anda lakukan adalah bekerja tetap sambil duduk, tetapi sering-sering lah berdiri dan berjalan. Menurut studi yang dipublikasi dalam Journal of Physical Activity and Health, berjalan sekitar kantor dapat membantu seseorang untuk mengalami kenaikan berat badan.

"Relawan yang berjalan 15 menit di sela-sela waktu kerjanya membakar kalori tiga kali lebih banyak daripada orang yang duduk atau berdiri saja," kata peneliti.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya