Ini Lukisan Istana dengan Latar Belakang Cerita Paling Menarik

Ribuan lukisan koleksi istana memiliki keistimewaannya sendiri, namun Kurator Mikke Susanto memilih lukisan ini sebagai yang paling menarik

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 14 Agu 2016, 19:25 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2016, 19:25 WIB
20160801-Melihat Langsung Lukisan Koleksi Istana Negara di Galnas Jakarta
Lukisan karya Ida Bagus Made Nadera dengan judul Fadjar menjingsing di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (1/8). Pameran ini berlangsung dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-71. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta Di antara banyak koleksi lukisan istana yang dipamerkan dalam pameran bertajuk “17|71: Goresan Juang Kemerdekaan”, Mikke Santoso sebagai kurator pameran memilih lukisan maestro Sudjojono yang berjudul Kawan-Kawan Revolusi sebagai lukisan dengan latar belakang sejarah paling menarik.

Ditemui Liputan6.com di sela-sela acara tur pameran di Galeri Nasional, Minggu (14/8/2016), Mikke mengungkapkan, semua lukisan koleksi istana tentu memiliki daya pikat dan latar belakang sejarah yang menarik. Namun lukisan Kawan-Kawan Revolusi menurutnya dianggap paling indah untuk dikenang karena mampu melewati masa tragis agresi militer II.

“Lukisan ini dibuat oleh Sudjojono pada tahun 47, pada saat itu negara masih beribukota di Yogyakarta. Pembuatan lukisan ini sendiri merupakan jawaban atas tantangan seorang kritikus sastra bernama Trisno Sumardjo yang menganggap kemampuan Sudjojono sangat lambat dalam melukis realis. Lukisan ini sendiri kemudian diselesaikannya hanya dalam satu hari,” kata Mikke.

Dalam lukisannya, Sudjojono menggambarkan wajah-wajah revolusi masyarakat Indonesia yang kala itu mendambakan kemerdekaan. Para pejuang digambarkan menggunakan peci, dan yang lainnya menggambarkan masyarakat sebagai simpatisan pejuang.

“Lukisan ini pernah dipamerkan pada tahun 48 bersama seratusan karya lain yang bernada revolusi kemerdekaan di Yogyakarta. Selesai pameran ada masalah, saat itu juga di Indonesia sedang terjadi Agresi Militer II, lukisan ini menjadi korban ditusuk bayonet oleh tentara agresi militer hingga robek menganga,” katanya menceritakan.

Lukisan berjudul Kawan-Kawan Revolusi karya Sudjojono dipamerkan di Galeri Nasional 2-30 Agustus 2016.

Yang menarik, lukisan tersebut menjadi salah satu dari ratusan lukisan lain yang selamat dari tentara agresi militer, dan menjadi salah satu lukisan koleksi Sukarno.

“Saat berada di Istana, lukisan ini sangat disayang oleh Presiden Sukarno, dan kerap dipakai sebagai latar belakang meja kerjanya,” kata Mikke.

Setelah Indonesia merdeka secara utuh, lukisan tersebut menjadi warisan tak ternilai dan menjadi saksi bisu betapa gigihnya bangsa Indonesia mewujudkan kemerdekaan. Yang lebih mengharukan, putra sulung Sudjojono kini dapat menyaksikan wajah imut dirinya sendiri yang kala itu masih berusia dua tahun di dalam lukisan goresan ayahnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya