Liputan6.com, Jakarta Di era teknologi komunikasi semaju sekarang, segala hal menjadi lebih mudah. Namun di sisi lain, hidup kita menjadi tergantung pada gawai.
Dalam aktivitas sehari-hari, terkoneksi terus menerus dengan internet, tanpa sadar justru menjadi penyebab kita jadi lebih emosional dan meningkatkan kadar stres kita. Menurut Dr. Ernest Johnson dari NCCAT Center, berikut adalah 8 cara untuk mengatasi technostress atau stres teknologi di era modern.
1. Kenali ciri technostress
Advertisement
Sadari bahwa gawai bisa menyebabkan kecemasan, frustrasi, kesedihan, dan mengurangi produktivitas Anda. Ketidakmampuan mengontrol keinginan menggunakan teknologi juga menjadi salah satu cirinya. Ada perasaan cemas dan kehilangan bila tidak menggunakan gawai. Begitu juga, ketika Anda menganggap bahwa teknologi adalah segalanya, menganggap teknologi sebagai satu-satunya cara untuk mengalihkan masalah yang dihadapi.
2. Waktu pemakaian gawai
Cek, berapa lama dalam sehari Anda menghabiskan waktu dengan gawai, membuka email, media sosial, video, berita, chatting, dan sebagainya.
3. Batasi pemakaian gawai
Cobalah sesekali menguji diri dengan mengambil waktu, misalnya satu hari dalam seminggu bebas gawai. Apa yang Anda rasakan? “Jika Anda mengalami kecemasan saat harus lepas dari gawai, itu tandanya Anda mengalami kecanduan internet. Dalam hal kecemasan, biasanya orang menjadi mudah marah, sakit kepala, kelelahan mental dan perasaan tidak berdaya,” tulis Ernest.
4. Hindari pengaturan notifikasi
Groupchat, Pinterest Boards, Twitter Feeds, Facebook, dan lainnya yang membuat ponsel Anda sering berbunyi.
5. Skala prioritas
Tentukan skala prioritas apa yang akan Anda lakukan untuk hari itu.
6. Buat jadwal
Buatlah jadwal untuk mengecek aplikasi gawai. Misalnya, baca email pukul 09.00 pagi dan sore hari pukul 16.00. Buka Facebook di sore hari pukul 18.00, dan seterusnya, sehingga aktivitas di internet secara rutin terjadwal dan tidak membuat Anda ‘kelayapan’ tersesat di belantara maya.
8. Kendalikan diri
Miliki kontrol diri terhadap gawai. Hal ini merupakan bentuk sumber daya diri yang dapat digunakan untuk mengatur perilaku. Kontrol diri yang rendah memiliki potensi untuk mengalami kecenderungan technostress dalam bentuk ketergantungan terhadap teknologi. Pilih teknologi tepat guna, sesuai kebutuhan Anda.
8. Perhatian lawan bicara
Saat berinteraksi dengan orang lain, beri perhatian penuh. Istilahnya “mindfulness” menjadi kata kunci utama dalam menyembuhkan technostress. Dengan memberi perhatian penuh –tidak sambil melirik gawai, scrolling ponsel, kita pun akan terhindar dari kesalahpahaman saat berkomunikasi dengan orang lain.
(Ficky Yusrini)