Liputan6.com, Jakarta Ketua Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri), Jaya Suprana, menyerahkan plakat rekor Muri kepada Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kepala Bekraf Triawan Munaf, dan Founder Propan Hendra Adidharma. “Belum ada di dunia membangun 100 ribu homestay. Kalaupun ada, tapi arsitekturnya tidak Nusantara. Ini pekerjaan yang bukan hanya menjadi rekor dunia, tapi menjadi suatu hal yang baru dilakukan di dunia,” ungkap Jaya Suprana, di sela-sela acara penganugerahan Sayembara Homestay Nusantara di Balairung Soesilo Soedarman, Kementerian Pariwisata, Selasa (25/10/2016).
Kementerian Pariwisata akan membangun 100 ribu homestay dengan arsitektur bernuansa Nusantara di 10 destinasi prioritas yang sudah ditetapkan pemerintah. Sayembara desainnya sendiri diikuti 728 peserta dan dipilih 30 desain terbaik.
Baca Juga
Hiramsyah Sambudhy, Ketua Panitia Sayembara yang juga merupakan Ketua Pokja Tim Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas mengatakan, “Antusiasme para desainer, arsitek, ahli gambar bentuk rumah sayembara benar-benar luar biasa, sepanjang sejarah sayembara arsitektur di Indonesia inilah yang terbanyak pesertanya.”
Advertisement
Sementara itu, Hendra Adidharma, Founder PT Propan bangga dengan kesuksesan event sayembara ini. "Kami dengan serius telah menjalankan tugas membuat sayembara desain arsitektur ini dengan sebaik-baiknya. Sejak 2013 Propan Raya sudah menggelar sayembara desain arsitektur budaya Indonesia, agar kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan mengangkat nama Indonesia di level dunia," ucap Hendra Adidharma.
Sayembara Desain Rumah Wisata atau homestay ini sendiri telah digagas sejak 10 November 2014. Lalu dilanjutkan dengan arahan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya mengembalikan jati diri dan identitas budaya lokal dengan menelorkan ide “Arsitektur Nusantara” di Mandeh, Pesisir Selatan, Sumbar, 10 Oktober 2015, dan Borobudur, 29 Januari 2016 silam.
Atas dasar itu, Kementerian Pariwisata, Bekraf, dan Propan Raya, menggelar sayembara desain Arsitektur Nusantara untuk 10 Destinasi Prioritas yang biasa disebut 10 Bali Baru itu. Kemenpar menyiapkan hadiah total Rp 1 miliar untuk pemenang lomba desain yang digulirkan bersama.
Terkait hal itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, “Saya enggak ahli, tapi bangsa ini kehilangan identitas diri. Anda datang ke mana saja, tapi kita tak tahu sedang berada di mana. Tapi saya pernah datang ke China, dari jembatannya saja itu sudah terasa kalau saya sedang berada di China. Poin saya adalah seluruh bangunan di Indonesia perlu berarsitektur Nusantara. Dengan adanya homestay, kita akan jadikan masyarakat sebagai subjek bukan hanya penonton. Ini akan dikelola secara profesional agar pariwisata bisa menjadi basic need selain transportasi dan telekomunikasi.”