Kedai Kopi Aceh Legendaris di Ule Glee Kini Tinggal Kenangan

Akibat gempa yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, salah satu warung kopi aceh legendaris di Ule Glee turut rata dengan tanah.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 09 Des 2016, 14:48 WIB
Diterbitkan 09 Des 2016, 14:48 WIB
20161208- Warga Cari Barang yang Tersisa di Antara Puing Bangunan-Aceh- Angga Yuniar
Warga melihat proses pengangkatan puing oleh eskavator di Pasar Meureudu yang hancur usai gempa, Pidie Jaya, Aceh, Kamis (8/12). Banyak bangunan di Aceh yang ambruk oleh gempa berkekuatan 6,4 SR. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, menyisakan lembaran duka. Akibat gempa, salah satu warung kopi legendaris di Ule Glee turut rata dengan tanah. Warung kopi Aceh terkenal yang berada di pinggir jalan raja Banda Aceh-Medan tak hanya rata dengan tanah, tapi juga menyebabkan 19 warga meninggal dunia tertimpa reruntuhan warung kopi.

Anton, seorang warga Ule Glee seperti diberitakan Antara, Jumat (9/12/2016) mengatakan, selain penjaga warung juga ada warga yang singgah di warung tersebut menjadi korban meninggal.

Lebih jauh Anton menjelaskan, ada satu keluarga asal Kabupaten Aceh Timur dalam perjalanan ke Banda Aceh menjadi korban meninggal saat sedang istirahat di warung tersebut menjelang salat Subuh.

Namun, seorang anaknya selamat, karena tertidur di mobil, sedangkan kedua orang tuannya meninggal tertimpa bangunan yang roboh.

"Menurut ceritanya, warga yang duduk di warung itu tidak sempat menyelamatkan diri, karena terjadinya musibah tersebut sangat cepat, mungkin hitungan detik. Jadi bersamaan dengan guncangan gempa di saat itu juga warung tersebut roboh," katanya kepada Antara.

Ada juga warga selamat karena sedang mengambil air wudhu untuk Shalat Subuh di mushala yang ada di warung tersebut.

Warung kopi Aceh di ule Glee ini menjadi favorit bagi warga yang melakukan perjalanan untuk singgah, karena menu makanan dan minumannya cukup lengkap, selain kopi, teh dan minuman jus buah-buahan serta kue, ada juga sate matang, kerang rebus, nasi goreng, mi goreng, martabak telur, dan nasi "kucing".

Warung tersebut juga dilengkapi dengan kamar mandi yang ada di pom bensin dan airnya banyak serta ada mushala, sehingga warga merasa nyaman untuk singgah dan beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan.

"Mungkin warga Aceh banyak yang merasa kehilangan dengan robohnya warung tersebut. Kita harapkan pemiliknya segera membangun kembali," kata Anton menambahkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya