Liputan6.com, Jakarta Pohon natal yang menggunakan pohon cemara yang asli, biasanya memiliki batang kayu yang tipis dan sulit untuk dimanfaatkan kembali. Namun dengan kreativitas yang tinggi, kini kayu pohon natal bisa disulap menjadi sebuah kursi bernilai seni tinggi dan bisa digunakan di mana saja, seperti yang dirilis oleh indhabitat.com, Rabu (4/4/2017).
Baca Juga
Advertisement
Seorang mahasiswa dari Royal College of Art and Design, Inggris menyadari bahwa sisa pohon natal memiliki bahan-bahan yang bagus untuk dijadikan sebuah benda seni. Akhirnya, Fabien Capello menemukan sumber yang tepat untuk proyek yang sedang ia bangun dari bahan-bahan yang gratis. Sejak tahun 2009, Capello memiliki kesempatan untuk mengubah kayu-kayu sisa pohon natal ini menjadi karya baru di bidang furnitur.
Sebelumnya, Capello menggunakan bahan-bahan yang tersedia dari jalanan atau meminta dari beberapa masyarakat yang memiliki pohon dengan kondisi layak untuk ditebang. Sebagai gantinya, Capello akan memberikan karyanya mulai dari kursi yang baru, meja, hingga karya seninya yang mewah. Namun, semenjak ia menemukan sumber baru, Capello mulai berusaha mengolah kayu pohon natal menjadi karya seninya.
“ide besarnya adalah bagaimana mengembalikan pohon yang sudah dibeli dan dihargai dengan waktu yang pendek, menjadi sesuatu yang menarik sehingga tidak terbuang sia-sia” ungkap Capello.
Tak disangka, ia menemukan kesulitan, karena selain kurang tebal, kayu dari pohon natal ini memiliki kualitas yang buruk. Hal ini disebabkan akibat pohon cemara tumbuh dengan cepat, bahkan karena tingginya pula, pohon ini tidak memiliki daging kayu yang dapat diolah. Akhirnya melalui serangkaian percobaan, Capello menemukan teknik yang tepat untuk memanfaatkan kayu-kayu ini menjadi kursi yang multiguna.