Liputan6.com, Jakarta - Sebagai jenama lokal asli Indonesia, Iwan Tirta Private Collection sudah terkenal dengan koleksi batik kalangan kelas atas. Semua koleksinya dibuat dari batik tulis yang dibuat oleh para pengrajin batik dengan nilai-nilai warisan budaya Nusantara dari pendirinya, Iwan Tirta.
Berbeda dengan brand lokal Indonesia lainnya yang berlomba-lomba bisa ikut ajang pekan mode dunia di New York, Paris, maupun Milan, Iwan Tirta Private Collection memilih cara kolaborasi untuk mempopulerkan batik di dunia internasional.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau kami punya cara sendiri, sebenarnya kan kami membawa batik ke luar negeri, kita malah kolaborasi dengan desainer di Korea," sebut Head of Marketinf Iwan Tirta Private Collection, Rindu Melati Pradnyasmita saat wawancara eksklusif dengan Tim Lifestyle Liputan6.com, Kamis malam, 21 November 2024.
Advertisement
Ia menyambung, "Jadi ketika kami bawa batik ke luar (negeri), kami tidak berharap batiknya itu untuk dijual di sini (Indonesia) karena untuk dijual di sana." Dengan melibatkan desainer lokal negara setempat, maka hal itu dinilai akan lebih berhasil memperkenalkan batik ke dunia, karena hasil koleksinya akan mengikuti selera permintaan pasar di negara tersebut.
Kolaborasi yang terbaru, Iwan Tirta Private Collection memilih Korea sebagai negara tujuan pemasaran, sebab dunia memang sedang booming "Korean Wave". "Kita nggak bisa tutup mata lah, it's happening. Kemudian kita cari desainer Korea yang secara DNA (desain) masih masuk (dengan nilai-nilai Iwan Tirta)," jelasnya.
Tetap Sesuai DNA Iwan Tirta
Untuk motifnya sendiri, jenama tersebut tidak membuat desain baru. Tapi desainernya mengkurasi motif-motif desain dari Iwan Tirta yang sudah ada dan cocok dengan konsepnya.
"Kayaknya kalau saat fashion show (di luar negeri) lagi-lagi orang Indonesia yang nonton, sayang. Karena bukan itu yang kita cari sih. Mungkin setiap brand punya pendekatan yang berbeda-beda, tapi kalau kami tidak seperti itu," terang Rindu.
Tak hanya satu, Iwan Tirta Private Collection berkolaborasi dengan dua desainer korea. Pertama dengan Kim Seo Ryong pada 2022 yang merupakan salah satu desainer ternama, dengan klien seperti Lee Min Ho dan BTS yang pernah bekerja sama.
Untuk Seo Ryong, desainer ini khusus mendesain mens wear. Kemudian desainer Korea Selatan lainnya adalah Danha yang mendesain womens wear dan memakai bahan sustainability dalam koleksinya. Terkait selera orang Korea, Rindu mengatakan warga lokalnya suka dengan warna-warna pop up dan cenderung "ngejreng".
Advertisement
Kolaborasi dengan Brand Internasional
Iwan Tirta Private Collection juga berkolaborasi dengan brand internasional seperti Disney untuk memperkenalkan batik. Disney sendiri sempat meminta dibuatkan koleksi untuk dailywear, namun karena deretan busananya memang lebih sering dipakai acara spesial.
"Akhirnya kita buat scarft batik dengan Disney, menggunakan label Tirta yang masih bagian Iwan Tirta Private Collection," tukas Rindu.
Kolaborasi lain dengan Matel untuk membuat busana Barbie. Bahkan Rindu menyebut kolaborasi lewat donasi koleksi batik milik Iwan Tirta dengan pihak museum yang ada di luar negeri untuk pamerannya.
Untuk terus mempopulerkan batik di luar negeri maupun negeri sendiri, Iwan Tirta Private Collection kembali menggelar peragaan busana tahunannya sebagai perayaan megah atas seni batik abadi. Bertajuk “Mahitala” yang mencerminkan gairah dan pengaruh sang maestro legendaris, koleksi memadukan keahlian tradisional Indonesia dengan daya tarik kontemporer.
“Mahitala,” yang berarti bumi agung dalam bahasa Sanskerta, mengungkapkan esensi identitas Indonesia melalui lensa seni batik dari Iwan Tirta. Pada pegelaran yang berlangsung pada Kamis malam, 21 November 2024 di St. Regis, tampak deretan koleksi dengan banyak motif burung sebagai satwa endemik dan floral khas Nusantara. Motif yang tampil juga besar-besar, sehingga mencolok namun justru memperlihatkan sisi mewah.
Inspirasi Lanscape Indonesia
Head of Marketing of Iwan Tirta Private Collection mengatakan koleksi mengambil inspirasi dari lanskap Indonesia yang subur dan kekayaan budayanya, sebagai warisan bangsa serta pengaruh Iwan Tirta sebagai maestro batik. Setiap potongan busananya mengangkat batik lebih dari sekadar kain, melainkan pendongeng yang memikat, mengisahkan keindahan alam Nusantara dan kejayaannya, yang direinterpretasi untuk dunia modern.
“Visi kami adalah memastikan bahwa batik tetap relevan dan dicintai oleh generasi mendatang, baik di Indonesia maupun dunia global,” ujar Rindu Melati Pradnyasmita.
Ia melanjut, bahwa dengan koleksi Mahitala, Iwan Tirta Private Collection ingin memperlihatkan bahwa batik dapat menjadi lambang modernitas sekaligus penghormatan mendalam terhadap tradisi. "Koleksi ini merayakan kehidupan luar biasa sang maestro, yang menelusuri perjalanannya dari Indonesia ke pusat budaya dunia," katanya lagi.
Mulai dikenal pada era 1970an dan 1980an, Iwan Tirta lebih dari sekadar perancang. Ia adalah duta batik, penjaga warisan budaya, sekaligus seorang taste maker. Kehidupan Iwan Tirta, yang lekat bersama para ikon internasional, bangsawan, dan tokoh dunia, mencerminkan perpaduan unik antara keaslian Indonesia dan kemajuan global yang terus menginspirasi batik sebagai bagian dari dunia mode Indonesia.
Advertisement