Liputan6.com, Jakarta Bandara Ahmad Yani di Semarang bakal segera berubah wajah menjadi bandara yang keren. Didesain seolah mengambang di atas air, bangunannya diperluas 10 kali lipat dari sekarang. Fasilitasnya serba modern. Dan yang lebih penting lagi, dirancang Eco Airport dengan konsep Go Green.
“Bandaranya dirancang Eco Airport. Kami mulai saving energi energi terbarukan. Lampu jalanan sudah mulai solar cell, pengolahan air menggunakan Reverse Osmosis dan air sekitar tambak di-recycle lagi untuk operasional,” kata manager proyek Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang, Tony Alam, Kamis (15/6).
Tony menyebutkan Bandara baru yang sedang dalam tahap pembangunan ini memiliki kapasitas apron 13 parking. Jumlahnya dua kali lebih banyak dari kondisi sekarang yang hanya enam parking.
“Sekarang sedang dibangun tiga garbarata dari ultimate 5 garbarata,” tambahnya.
Advertisement
Kapasitas appronnya pun ikut di upgrade lebih luas. Semua dipersiapkan untuk pesawat big body. Apronnya dijamin mampu menampung tambahan penerbangan pesawat jenis aero bodi selevel Boeing 737, Boeing 767, Boeing 900 ER.
Fasilitasnya? Jangan ditanya lagi. Semua disesuaikan dengan standard dunia. Dari paparan Tony, fasilitas bandara dibuat lebih modern.
Tampilannya pun sangat eye catching dengan two level yang menampilkan sejumlah ruang tunggu di bagian atas. Sementara keberangakatan ada di lantai bawah. Semua dilengkapi garbarata serta fasilitas lain seperti lift, eskalator dan elevator.
“Bandara baru Ahmad Yani 10 kali lipat lebih luas dari sekarang. Bandaranya dibangun lebih kurang 58 ribu meter persegi dan bisa menampung 6 juta hingga 7 juta penumpang. Kalau sekarang bangunannya hanya menampung 800 ribu penumpang dengan luasan hanya 6 ribu meter persegi,” katanya.
Progress pembangunannya? Sudah sangat oke. Dari paparan Tony, pembangunan Bandara Baru Ahmad Yani Semarang sudah selesai sebagian. Pembangunan tinggal dilanjutkan paket I berupa pemadatan tanah dan stabilitas lahan serta tambahan bangunan lain yang diperkirakan kelar Oktober 2017. Sedangkan paket III dan IV ditergetkan kelar pada awal tahun 2018 dan tahun 2019.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menyatakan pengembangan bandara baru itu sengaja didesain seolah mengambang di atas air. Usai melihat maket pembangunan, Ganjar menyebutkan pembangunan disesuaikan dengan kondisi alam di sekitar Bandara berupa rawa dan pantai.
“Ini bisa menjadi tempat wisata,” ungkap Ganjar Pranowo.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi upaya mengembangkan Bandara Ahmad Yani Semarang. Konsepnya dinilai sangat kreatif karena bandaranya dikembangkan bukan hanya sebagai sarana aksesibilitas, tapi juga estetika pendongkrak atraksi wisata.
Dalam pengembangan destinasi Pariwisata itu, Arief Yahya memperkenalkan rumus 3A. Yakni Atraksi, Akses dan Amenitas. Khurus Akses inilah yang salah satunya membahas transportasi, baik darat, laut maupun udara.
“Karena itu, kami selalu concern di aksesibilitas, karena Negara kita adalah kepulauan. Maka 75% wisman yang datang ke Indonesia via udara, dan itu terkait dengan Airport, Airlines dan AirNav Authority. Karena kami bahkan terus mendatangi tiga unsur di atas,” paparnya.
"Bandara Ahmad Yani di Semarang itu bisa menjadi ikon wisata, bukan semata-mata infrastruktur transportasi. Ini memberikan harapan baru bagi pariwisata Indonesia yang oleh Presiden Joko Widodo sudah ditetapkan sebagai core economy bangsa," ucap Menpar Arief Yahya.
(*)