Liputan6.com, Jakarta Mungkin, juara dunia tidak pernah terlintas dari pikiran anggota The Resonanz Childern Choir (TRCC) saat menginjakkan kakinya di Roma, Italia. Mereka mewakili Indonesia dalam kompetisi Musica Eterna Roma International Festival & Competition 2017, dalam kategori Childern Choir dan Gospel and Spirituals. Ternyata terungkap rahasia yang mampu membawa mereka jadi juara dunia, yaitu berani bak singa.
“Mereka (TRCC) itu udah kayak singa saja makan orang. karena semakin mereka melihat lawan-lawan dari negara lainnya, mereka makin semangat untuk mengalahkan mereka,” ungkap Avip Priatna, Direktur Musik The Resonanz Music Studio, Sabtu, (22/7/2017).
Selain memiliki mental yang kuat, 58 anak yang ikut dalam kompetisi ini harus berlatih dengan keras. Mereka bahkan mampu berlatih seharian dari pagi hingga petang, untuk memantapkan suara dan beragam koreografi yang mereka tampilkan di atas panggung. Hasilnya, mereka berhasil menyabet juara di kategori Childern Choir, serta juara di kategori Gospel dan Spirituals. Mereka juga berhasil keluar sebagai juara dunia setelah bertarung di babak grand final.
Advertisement
“Kita menunjukkan kita bisa unggul di kebudayaan yang bukan milik Indonesia. Gospel itu serem, karena lawannya dewasa. Salah satu negara yang kita takuti itu Filipina yang sudah kuat secara suara. Ternyata juri lebih memilih kita sebagai juara umum,” ungkap Avip.
Anak-anak yang sudah terpilih melalui seleksi ketat ini, tidak hanya memiliki musikalitas tinggi, mereka juga harus menunjukkan kemampuan di hadapan juri. Diikuti oleh 15 peserta dari 12 negara seperti Spanyol, Denmark, Lithuania, Latvia, Taiwan dan Afrika Selatan, TRCC mampu membuat juri memilih mereka sebagai juara dunia di Roma. Beberapa lagu yang mereka bawakan adalah Yamko Rambe Yamko, Bungong Jeumpa, dan Music Down In My Soul karya Moses Hogan.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: