Kementerian BUMN Mendukung Penuh Industri Pariwisata

Kementerian BUMN Makin "All Out" Dukung Pariwisata

oleh Cahyu diperbarui 07 Sep 2017, 14:08 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2017, 14:08 WIB
Kementerian BUMN.
Kementerian BUMN Makin "All Out" Dukung Pariwisata

Liputan6.com, Lombok Semangat Indonesia Incorporated yang digaungkan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyebar ke mana-mana. Beberapa menteri di Kabinet Kerja juga sudah terpapar virus yang disebar pria asal Banyuwangi, Jawa Timur itu.

Setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, kini giliran Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang semakin all out mendukung industri pariwisata.

"Terima kasih, pariwisata terus di-endorse oleh ibu-ibu menteri," ujar Menpar, Arief Yahya.

Rini menunjukkan dukungannya saat berkunjung ke Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhir pekan lalu. Sebelumnya, ia sudah menyuarakan keinginannya agar industri pariwisata digenjot saat menyaksikan Prambanan Jazz Festival 2017 pada Agustus lalu.

Dalam kunjungan ke NTB, Rini meminta pembinaan masyarakat di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika melalui pendidikan bidang pariwisata dipercepat. Pendidikan itu diharapkan membuat warga memiliki bekal untuk mengisi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di KEK Mandalika.

“Kami mendorong provinsi dan pemerintah kabupaten mempercepat pembinaan pariwisata,” ucap Rini.

Dia menambahkan, pembangunan infrastruktur jalan dan fasilitas pendukung investasi sudah sesuai keinginan pemerintah. Dengan begitu, pemerintah siap menyukseskan pembangunan KEK Mandalika melalui dukungan anggaran maupun kebijakan.

Terlebih lagi, lanjut Rini, di sana dua hotel berkelas dunia akan dibangun pada tahun ini. Dua hotel itu adalah Pullman dan Club Med.

“Masyarakat di sekitar KEK harus meningkatkan kemampuan dalam bidang pariwisata,” kata dia.

Sementara itu, Deputy Project Director PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Adi Sujono, mengatakan bahwa pihaknya terus menyelesaikan seluruh master plan pembangunan kawasan sesuai jadwal. Menurut dia, pembangunan Hotel Pullman membutuhkan dana sebesar Rp 550 miliar. Sebanyak Rp 350 miliar sudah di-tender. Sementara itu, sisanya untuk tahap kedua.

Hotel tersebut memiliki 250 unit kamar. Di sisi lain, Club Med yang dibangun di atas lahan seluas 15,26 hektare menelan anggaran Rp 757 miliar.

“Selain itu, kami juga telah menanda tangani kerja sama pembangunan lapangan golf,” ujar Adi.

Pembangunan fasilitas lain, seperti restoran, pusat retail, perkebunan, solar cell, pengolahan limbah, listrik, area parkir, serta sarana dan prasana juga dipercepat.

Selain itu, Administrator KEK Mandalika Resort, H Winarto, mengatakan bahwa warga akan mendapat manfaat yang sangar besar.

“Insya Allah, cepat atau lambat warga akan merasakan perubahan ekonomi yang luar biasa,” ucap Winarto.


(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya