Mana yang Lebih Baik, Mendapat Kritik atau Pujian? Ini Jawabannya

Sering menerima kritik atau pujian? Mana yang lebih baik?

oleh Akbar Muhibar diperbarui 29 Jan 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2018, 07:30 WIB
Wanita Karir
ilustrasi Foto Wanita Karir (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Menerima kritik atau dipuji oleh orang lain tentunya sudah menjadi hal yang sering dihadapi dalam kehidupan. Banyak orang menyangka menerima pujian akan lebih baik daripada menerima kritik.

Begitupun sebaliknya dengan menerima kritik dalam hidup lebih baik dibanding dipuji orang lain. Lalu manakah yang lebih baik, mendapat kritik atau dipuji? Inilah jawaban yang dirilis dari lifehack.org, Jumat (26/01/2018).

Sebuah pujian bila diibaratkan makanan, merupakan sebuah makanan yang sehat dan penuh gizi. Namun ketika makanan sehat dikonsumsi secara berlebihan, tetap saja akan menimbulkan reaksi yang tidak baik sehingga dapat menimbulkan sakit pada tubuh.

Sehingga sebuah pujian berlebihan dan berulang, akan membiasakan diri untuk nyaman dalam sebuah posisi yang sama. Pada akhirnya tidak ada perkembangan yang dihasilkan dari kondisi nyaman tersebut.

 

Apakah kritik membahayakan?

ilustrasi Foto Wanita Karir (iStockphoto)

Sebaliknya, menerima kritik diibaratkan seperti makanan yang tidak sehat dan beracun, tentunya menerima makanan ini saja sudah banyak orang yang menolak. Selain tidak baik untuk kesehatan, makanan ini juga berpotensi menghancurkan tubuh.

Namun ketika sekali mencoba makanan ini, orang sudah tidak ingin mencobanya lagi dan bergerak untuk berubah. Alias bertindak untuk hal yang lebih baik, dibanding hanya menerima pujian saja. Lalu apa yang terjadi?

Orang yang menerima kritikan yang baik dan membangun, akan membuat orang berpikir apa yang salah dalam kegiatan yang sudah ia lakukan. Sehingga bisa menemukan celah kesalahan dan menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. 

Kritik yang sehat dapat membangun kepribadian seseorang

Ilustrasi Wanita Karir (iStockphoto)

Berbeda dengan orang yang menerima pujian, sehingga mereka tidak perlu lagi menemukan kekurangan dalam pekerjaanya. Kritik yang sehat juga lebih mudah diaplikasikan dalam pekerjaan, sehingga kita mampu melihat kelemahan apa yang ada dalam tindakan kita seperti pekerjaan yang kurang rapih, atau pekerjaan yang kurang cepat.

Tentunya kritikan seperti ini membantu membereskan berbagai kelemahan dan selanjutnya dapat bekerja dengan maksikmal. Bila tidak ada kritikan dalam pekerjaan, jangan sungkan untuk meminta penilaian dari orang lain sehingga tahu apa kekurangannya. Bila ada kritikan dalam pekerjaan, terimalah dengan sabar dan dengarkan hingga selesai hingga paham bagian apa saja yang harus ditingkatkan.

Selain itu jangan mudah memuaskan kritikan orang lain, dengan selalu melihat apakah kritikan tersebut sesuai dengan tujuan Anda dalam dunia kerja. Pada akhirnya kritikan dapat Anda kendalikan dan dijadikan sebuah batu loncatan berkembang ke level selanjutnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya