Kecelakaan Tanjakan Emen, Kisah Rapat Akhir Tahun Jadi Akhir Hayat

Keceriaan rapat akhir tahun rombongan Koperasi Permata, Ciputat, berakhir menjadi akhir hayat bagi 26 warga Legoso. Ini kisahnya.

oleh Novi Nadya diperbarui 13 Feb 2018, 07:29 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2018, 07:29 WIB
Kecelakaan Tanjakan Emen
Korban kecelakaan Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat dimakamkan di Taman Makam Legoso (Liputan6.com/Novi Nadya)

Liputan6.com, Jakarta Kecelakaan Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat yang dialami warga Legoso, Pisangan, Ciputat Timur, akhir pekan lalu menyisakan pilu. Tak ada yang menyangka jika perjalanan rombongan Koperasi Simpan Pinjam Permata Legoso dengan agenda Rapat Akhir Tahun (RAT) menjadi kisah akhir hayat bagi 26 orang warga Legoso.

Rombongan Koperasi Permata Ciputat menaiki tiga bus yang lebih dulu berkumpul di halaman Grand Puri Laras, Legoso, Sabtu (10/2/2017). Mereka bertolak sekitar pukul 06.00 WIB untuk melakukan tur ke Sari Ater, Subang, Jawa Barat, yang diawali dengan doa bersama sebelum berangkat.

"Pagi itu begitu ceria, kebanyakan ibu-ibu sudah bangun sejak pukul 04.00 Subuh dan bersemangat jalan-jalan ke Lembang," ujar Neneng Yunengsih, yang merupakan salah seorang rombongan berbeda bus dengan yang mengalami kecelakaan Tanjakan Emen, kala membuka ceritanya pada Liputan6.com, Senin (12/2/2017).

Dalam setiap bus didampingi oleh pengurus Koperasi Permata. Ibu Neneng sendiri menempati bus nomor 3 bersama Bapak Lurah Pisangan Idrus Asenih dan istri, Ibu Jamilah.

 

 

Selfie Sebelum Tragedi

Kecelakaan Tanjakan Emen
Selfie Ibu Neneng Yunengsih (tengah) bersama korban selamat kecelakaan Tanjakan Emen Euis Gufron (kiri) dan Yanah (kanan) (Liputan6.com/Pool/Novi Nadya)

Keceriaan para peserta di dalam bus pun terus berlangsung. Untuk mengusir rasa bosan karena kemacetan di daerah Karawang, rombongan berkaraoke lagu dangdut favorit diselingi dengan pembagian doorprize.

Akhirnya, rombongan tiba di tujuan pertama untuk makan siang di rumah makan mi Jawa di daerah Lembang.  "Sekitar pukul 14.00 WIB kami sampai di rumah makan mi Jawa di daerah Lembang. Setelah selesai salat Zuhur, kami semua antre untuk makan siang," lanjut Ibu Neneng.

Setelah selesai menyantap makan siang, para ibu pun mengabadikan momen dengan ber-selfie. Kini foto selfie tersebut menjadi yang terakhir bagi para korban.

"Kami foto dan selfie dengan berbagai pose. Itu jadi kenangan bagi kami yang ditinggalkan korban meninggal," lanjutnya dengan suara pilu.

Rapat Akhir Tahun Koperasi Permata

Kecelakaan Tanjakan Emen
Karangan bunga bagi korban meninggal kecelakaan Tanjakan Emen (Liputan6.com/Novi Nadya)

Setelah puas berfoto dan selfie ria, Rapat Akhir Tahun Koperasi Permata pun dimulai. Rapat diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan lagu bertema koperasi.

"Setelah itu baru dimulai sambutan dan laporan akhir tahun. Tapi yang namanya ibu-ibu sepertinya mau cepat-cepat selesai dan lanjut ke lokasi jalan-jalan," sambung ibu lima anak ini.

Setelah Rapat Akhir Tahun Koperasi Permata selesai, rombongan melanjutkan perjalanan ke tempat oleh-oleh Tahu Susu Lembang yang tak terlalu jauh jaraknya dari restoran mi Jawa.

Setelah berbelanja tahu dan oleh-oleh camilan lainnya, rombongan pun melaju menuju Subang untuk lokasi selanjutnya, yaitu pemandian air panas Sari Ater. Belum sampai di lokasi, tragedi dan petaka memilukan terjadi.

Duka terdalam bagi seluruh korban, keluarga korban yang ditinggalkan, rombongan Koperasi Permata Legoso, dan seluruh warga Legoso yang tengah berduka. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya