Tak Hanya Berkarya, Seniman Juga Dituntut Bisa Menyusun Proposal

Seorang seniman kini juga perlu memiliki kemampuan negosiasi dan mengkomunikasikan suatu gagasan seni, baik karya, acara, wacana maupun program.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 14 Feb 2018, 10:27 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2018, 10:27 WIB
Workshop Proposal Seni Pertunjukan
Foto: Dok. Galeri Indonesia Kaya

Liputan6.com, Jakarta Seniman bukan hanya menghasilkan karya, di zaman milenial seorang seniman juga perlu memiliki kemampuan negosiasi dan mengkomunikasikan suatu gagasan seni, baik karya, acara, wacana maupun program. Hal inilah yang kemudian menjadi latar belakang Padepokan Seni Bagong Kussudiardja bersama Garin Workshop dan Bakti Budaya Djarum Foundation menggelar Workshop Manajemen Produksi Seni Pertunjukan.

Jeanni Park, Direktur Eksekutif Yayasan Bagong menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Selasa (13/2/2018) mengatakan, workshop ini penting untuk pimpinan produksi (pimpro), karena dia yang menjadi ujung tombak dalam perwujudan gagasan artistik sang kreator atau sutradara. Pimpro juga adalah orang yang mengatur dan mengontrol agar suatu pertunjukan dapat berjalan dengan baik dan lancar.

“Workshop ini akan menghadirkan bincang-bincang, diskusi dua arah untuk saling berbagi pengetahuan terkait dengan komunikasi dan kemitraan,” ungkap Jeannie.

Untuk bisa mengikuti acara ini, para calon peserta dapat mengirimkan contoh proposal seni pertunjukan dan mengisi formulir untuk kemudian dikirim melalui email ruangkreatif[at]indonesiakaya.com. Contoh proposal yang telah dikirimkan sebelumnya akan dibagikan secara acak untuk diamati dan saling dinilai. Proses dan hasil pengamatan akan memicu tanggapan dan saran terkait dari para peserta.

 

Pentingnya Komunikasi

Workshop Proposal Seni Pertunjukan
Foto: Dok. Galeri Indonesia Kaya

Sementara itu, seniman Butet Kartaredjasa mengatakan, seorang seniman tentu punya gagasan menarik tentang seni pertunjukan, namun apabila itu tidak dibarengi dengan penyusunan proposal dan penyampaian komunikasi yang baik kepada para mitra, maka ide tersebut akan sia-sia belaka.

“Bagi saya, kemampuan berkomunikasi lisan maupun tulisan, dan kesungguhan pada apa yang dilakukan menjadi sesuatu yang penting untuk dikuasai di bidang seni, khususnya seni pertunjukan. Sebagai pelaksana, mitra penonton dan mitra pendukung seperti sponsor atau mitra kerja sama lain, komunikasi selalu menjadi garda terdepan, seni pertunjukan,” terang Butet Kartaredjasa.

Pentingnya media komunikasi, proposal yang baik dalam seni pertunjukan akan diulas dan didiskusikan bersama kepada para peserta workshop. Sebagai Direktur Eksekutif di Yayasan Bagong Kussudiardja, kepiawaian Jeannie Park dalam membangun sinergi antara seni, seniman, dan masyarakat telah terbukti dengan terus berkembangnya PSBK sebagai art centre di Yogyakarta. Jeannie Park akan membagikan beberapa konsep dibalik pengembangan program PSBK serta organisasinya, melalui pengalamannya sebagai studi kasus.

 

Ajang Berbagi Pengalaman

Workshop Proposal Seni Pertunjukan
Foto: Dok. Indonesia Kaya

Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation menurut keterangan resminya mengatakan, workshop ini menjadi ajang untuk berbagi pengalaman mengenai cara pembuatan proposal seni pertunjukan yang komunikatif dan representatif. Komunikasi yang tertata, menurut Renitasari, akan berpengaruh pada perencanaan, pelaksanaan, untuk membangun kemitraan dengan banyak pihak.

“Tidak hanya berbagi pengalaman, program ini akan fokus pada proses penyusunan pemikiran, mengasah kemampuan bicara dan strategi penyampaian gagasan dalam waktu yang singkat. Kami harap, para peserta yang hadir dapat memahami informasi yang diberikan serta dapat diterapkan di kemudian hari untuk kemajuan komunitasnya masing-masing,” ujar Renitasari menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya