Indonesia Menusuk ke Posisi 2 di Global Muslim Travel Index

Global Muslim Travel Index (GMTI) merupakan indeks paling komprehensif mengukur kualitas dan kuantitas wisata halal di berbagai negara.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 12 Apr 2018, 11:15 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2018, 11:15 WIB
Masjid Raya Baiturrahman
Foto: Ahmad Ibo/ Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta Global Muslim Travel Index (GMTI) yang merupakan indeks paling komprehensif mengukur kualitas dan kuantitas wisata halal di berbagai negara, tahun ini menempatkan Indonesia di posisi kedua, atau naik satu peringkat dari tahun lalu yang berada di posisi tiga. Posisi Indonesia masih kalah dengan Malaysia yang berada di posisi pertama.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata Arief Yahya menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Rabu (11/4/2018) mengatakan, tahun depan Indonesia menargetkan berada di peringkat pertama.

“Kita akan mengalahkan Malaysia 2019 nanti. Indonesia akan ada di peringkat pertama,” ungkap Arief Yahya di Hotel Pullman, Jakarta.  

Data GMTI tahun 2000 mengungkap, ada sekitar 25 juta wisatawan muslim di seluruh dunia, kemudian meningkat menjadi 131 juta wisatawan muslim saat ini, dan diperkirakan pada 2020 akan ada 220 juta wisatawan muslim di seluruh dunia.

Dalam pemberian peringkat, GMTI bekerja sama dengan Crescent Rating dan Mastercard menilai berdasarkan empat kriteria, yaitu acces (10 persen), communication (10 persen), environment (40 persen), dan services (40 persen).

 

Pasar Wisata Muslim yang Menggiurkan

Pantai Mawun
Tak hanya Gili Trawangan, kini Lombok juga terkenal dengan Pantai Mawun yang garis pantainya melengkung mirip tapal kuda.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sendiri menganggap, wisata halal merupakan portofolio penting bagi pariwisata nasional, terutama untuk mencapai target 20 juta wisman dan menjadi Indonesia sebagai tujuan wisata halal dunia.

“Target kita pada 2019 nanti adalah 5 juta wisman muslim dan 242 juta perjalanan wisnus muslim, serta menduduki peringkat 1 GMTI. Apalagi, negara kita adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, by default bisa dikatakan pariwisata kita adalah pariwisata halal,” kata Arief Yahya.

Lebih jauh dirinya mengatakan, potensi pasar muslim sangat tinggi. Pasar ini diperkirakan akan mencapai USD 2,6 triliun pada 2020 atau rata-rata 6,3 persen per tahun, sedangkan pertumbuhan turis muslim diprediksi lebih tinggi lagi yaitu 9,1 persen per tahun.

“Betapa menggiurkan pasar ini untuk pariwisata kita. Untuk Indonesia, konsumsi penduduk muslim Indonesia hanya sekitar USD 225,7 miliar atau 12,5 persen dari konsumsi muslim global,” kata Arief Yahya menambahkan.

 

Top 9 GMTI 2018

Berikut 9 negara teratas dalam peringkat GMTI 2018:

1. Malaysia

2. Indonesia dan UEA

3. Turki

4. Arab Saudi

5. Singapura

6. Qatar

7. Bahrain

8. Oman

9. Maroko

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya