Makan Daging Olahan Pengaruhi Kesehatan Mental, Benarkah?

Apakah benar jika daging olahan bisa membuat kesehatan mental seseorang menurun

oleh Vinsensia Dianawanti diperbarui 30 Jul 2018, 08:15 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2018, 08:15 WIB
Daging Sapi Mentah
Ilustrasi Foto Daging Sapi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi baru yang dilakukan oleh John Hopkins University School of Medicine menyebutkan makan daging olahan bisa dikaitkan dengan kesehatan mental. Pasien yang memiliki kondisi mental abnormal, seperti hiperaktif, euforia, dan insomnia dinilai lebih mungkin mengonsumsi daging olahan seperti bacon, hot dog, atau ham sebanyak tiga kali.

Diterbitkan dalam jurnal Molecular Psychiatry bahwa orang mengonsumsi nitrat lebih mungkin mengalami kesehatan yang buruk. Nitrat adalah bahan kimia yang sering digunakan untuk menyembuhkan dan mengawetkan daging olahan.

Belum diketahui pola pengaruhnya

Ilustrasi daging babi (iStockphoto)
Ilustrasi daging babi (iStockphoto)

Robert Yolken, M.D menuturkan dalam jurnalnya bahwa kini pola diet akan berubah untuk mengurangi resiko penurunan kesehatan mental pada mereka yang memiliki bakat gangguan bipolar.

"Kami melihat sejumlah eksposur diet yang berbeda dan daging yang diawetkan benar-benar menonjol," ujarnya.

Belum dapat dipastikana bagaimana pola daging olahan ini memengaruhi kesehatan mental seseorang. Namun yang pasti, ketika seseorang sudah mengalami episode mania, ia akan lebih rentan terhadap gejala bipolar lainnya dan gangguan skizofrenia.

 

Jadi faktor pemicu

Daging Sapi Mentah
Ilustrasi Foto Daging Sapi (iStockphoto)

Mereka yang berada dalam kondisi mania mungkin mengalami peningkatan mood dan pemikiran delusional. Mania menjadi sebuah keadaan di mana neuropsikiatri yang kompleks. Kerentanan genetik maupun faktor lingkungan bisa menjadi faktor yang menyebabkan gangguan bipolar makin parah.

"Hasil kami menunjukkan bahwa daging yang diawetkan dengan nitrasi bisa menjadi salah satu pemain yang menyebabkan mania," ujar Kellie Tamashiro.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya