Liputan6.com, Jakarta Konsep minimalis jarang diusung dalam sebuah pameran besar. Namun Galeri Nasional Singapura justru menghadirkan pameran yang mengusung konsep minimalisme. Bekerja sama dengan ArtScience Museum, pameran minimalis ini menghadirkan leih dari 130 karya pada 16 November-14 April 2019.
Seluruh karya yang dihadirkan menampilkan eksplorasi sejarah dan warisan dari gerakan seni yang inovatif dan terus mempengaruhi berbagai bentuk seni dan praktisi di seluruh dunia.
Direktur Galeri Nasional Singapura Eugene Tan menuturkan bahwa pameran ini diharakan mampu memperluas skala seni dan desain kontemporer. Terutama dari segi peminatnya.
Advertisement
Peran seni dalam berbagai aspek
Tentunya, hal ini memiliki pengaruh besar pada seni dan desain kontemporer, namun sedikit terlihat di AsiaTenggara. Pengaruhnya yang mendalam akan menjadi nyata melalui pameran yang diadakan di kedua tempat tersebut, masing-masing akan memiliki fokus yang berbeda dalam pemeriksaan Minimalisme. Ini akan memungkinkan kedua institusi untuk menjangkau dan melibatkan audiens yang berbeda, karena lokasi dan fokus program yang bervariasi. Kami berharap dapat lebih meningkatkan pemahaman tentang Minimalisme dan warisan seni melalui pameran ini," ujar Eugene Tan.
Pameran yang mengambil tema "Minimalism: Space, Light. Object." ini dikurasi oleh tim dari kedua museum untuk menciptakan pameran tunggal yang menyeluruh dengan konsep minimalis. Minimalis menjadi titik balik radikal dalam sejarah seni di abad ke 20. Seni berperan penting sebagai objek, pertimbangan tata ruang, konteks sosial, dan politik.
Advertisement
Ekplorasi sejarah seni Minimalis
Pameran ini akan memberikan pengujian kembali terhadap asal usul dari Minimalisme, memperluas cakupan di luar New York untuk mempertimbangkan kecenderungan yang terkait di seluruh dunia. Untuk itu, pameran ini akan mengeksplorasi berbagai perkembangan seni Minimal dan ide-ide dari tahun 1950-an hingga hari ini. Menelusuri pergeseran lukisan ke patung hingga akhirnya menjadi instalasi dan lingkungan immersive.
ArtScience Museum sendiri akan menyajikan pameran tematik yang mengeksplorasi bentuk, warna, dan spiritualitas. Tak hanya itu, eksplorasi dampak dan warisan dari komposisi suara dan eksperimental minimalis dihadirkan dalam Ruang Suara Khusus.