Kejar Menpar Sampai Bandara, Kisah Pengrajin Kain Tenun Ini Bikin Terharu

Momen mengharukan terjadi di Bandara AA Bere Talo, Kabupaten Belu, NTT. Tepatnya saat Menteri Pariwisata Arief Yahya kedatangan tamu spesial.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 08 Okt 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2018, 16:00 WIB
Kejar Menpar Sampai Bandara, Kisah Pengrajin Kain Tenun Ini Bikin Terharu
Momen mengharukan terjadi di Bandara AA Bere Talo, Kabupaten Belu, NTT. Tepatnya saat Menteri Pariwisata Arief Yahya kedatangan tamu spesial.

Liputan6.com, Belu Momen mengharukan terjadi di Bandara AA Bere Talo, Kabupaten Belu, NTT. Tepatnya saat Menteri Pariwisata Arief Yahya kedatangan tamu spesial. Ia adalah seorang ibu penyandang difabilitas bernama Bertha. Ibu Bertha datang untuk menepati janjinya.

Harus berjalan dengan disangga tongkat tidak menyurutkan semangat Ibu Bertha. Ditemani anak perempuannya yang masih kecil, ia berusaha masuk ke dalam bandara. Tujuannya hanya satu, masuk ke ruang VIP dan bertemu Menpar Arief Yahya.

Namun, keinginan tersebut tidak mudah untuk diwujudkan. Ia tidak bisa menembus bandara. Maklum, Ibu Bertha tidak memiliki tiket pesawat.

“Hari ini, ada sebuah peristiwa yang cukup membuat saya terkejut. Saat berada di Bandara AA Bere Talo, ada seorang ibu yang mencoba masuk bandara. Ia seorang penyandang disabilitas. Tapi ia pantang menyerah,” tutur Arief Yahya, Sabtu (6/10).

Ada satu cerita di balik ngototnya Ibu Bertha masuk ke bandara. Ibu Bertha adalah pengrajin kain tenun khas NTT. Sehari sebelumnya, Ibu Bertha dikunjungi Pak Menteri di Destinasi Digital Pasar Pantai Putih. Tepatnya, saat Workshop Kain Tenun Mak Onah. Workshop Kain Tenun Mak Onah adalah bisnis kain tenun. Fokus utamanya adalah pemberdayaan pengrajin disabilitas di Kabupaten Belu.

Dalam kesempatan itu, Menteri Pariwisata memberikan sejumlah uang kepada Ibu Bertha. Uang tersebut, adalah bentuk apresiasi karena Ibu Bertha yang sedang menenun dan bersedia berpartisipasi berjualan di Destinasi Digital.

Rupanya, uang tersebut sangat membuat Ibu Bertha terkesan. Sebagai imbalan, ia berjanji akan memberikan kain yang sedang ditenun ke Menteri Arief. Ibu Bertha berjanji kain itu akan diberikan sebelum kembali ke Jakarta.

“Ternyata Ibu Bertha ini ingin menemui saya. Karena ada sebuah momen singkat yang tercipta sehari sebelumnya. Momen itu rupanya membuat ia sangat terkesan,” tutur Menpar Arief Yahya yang mengaku sangat terkejut.

Untuk menepati janjinya, Ibu Bertha harus berjalan kaki dari rumahnya ke bandara. Sikap ngototnya saat tertahan pengamanan bandara, terpantau protokol. Setelah mengetahui tujuan Ibu Bertha, protokol memfasilitasinya. Mereka mengawal langsung Ibu Bertha yang datang bersama putrinya masuk ke ruang VIP. Sang ibu tidak menyianyiakan waktu. Ia langsung menyerahkan kain ke Menteri Pariwisata.

Menpar Arief Yahya tidak menduga akan mendapat kunjungan tersebut. Ia sangat terharu. Beliau berkaca-kaca menerima kain tersebut. Menteri asal Banyuwangi itu berterima kasih ke Ibu Bertha. Ia langsung memakai kain yang belum digunting pada ujung-ujungnya.

“Di tengah keterbatasannya, Bu Bertha menepati janji. Sangat luar biasa. Sikap yang membuat saya sangat terharu,” katanya.

Menjelang keberangkatan pesawat, Menpar menyempatkan diri mengawal langsung Ibu Bertha kembali pintu masuk bandara.

Saking terkesannya, Menpar AY terus mengenakan kain tenun tersebut saat tiba di Kupang. Ini juga bentuk apresiasi dan penghargaan kepada usaha Ibu Bertha.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya