Tren Operasi Pengencangan dan Peremajaan Vagina di Luar Negeri

Menilik pesatnya tren operasi pengencangan dan peremajaan vagina atau yang akrab disapa Vaginoplasty di luar negeri berikut ini.

oleh Putu Elmira diperbarui 22 Okt 2018, 21:30 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2018, 21:30 WIB
Tren Operasi Pengencangan dan Peremajaan Vagina di Luar Negeri
Menilik pesatnya tren operasi pengencangan dan peremajaan vagina atau yang akrab disapa Vaginoplasty di luar negeri berikut ini. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Tes keperawanan dengan menggunakan dua jari atau pemeriksaan vagina masih diberlakukan di beberapa negara, tidak terkecuali Indonesia. Terkait hal tersebut, PBB menyampaikan larangan tes keperawanan.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, Hak Asasi Manusia PBB serta UN Women merupakan badan PBB yang menyuarakan soal larangan ini. Tes keperawanan dinilai sebagai pelanggaran hak asasi anak dan wanita, merugikan kesejahteraan fisik, psikologis, dan sosial perempuan dan anak-anak.

Namun di sisi lain, operasi pengencangan vagina atau yang akrab disapa vaginoplasty begitu marak dilakukan di luar negeri. Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik, Qori Haly menyebut kepada Liputan6.com pada Mei lalu bahwa ada banyak permintaan vaginoplasty (operasi pengencangan vagina) sekarang untuk mempermuda (rejuvenasi) bentuk dan fungsi vagina dari segi estetik.

Seperti dilansir dari Korea Biomedical Review pada Senin (22/10/2018), meski bedah plastik jarang terjadi di Barat karena keadaan bersifat berlawanan untuk fisik seseorang lewat sarana buatan, tetapi tidak di Korea.

Pengamat industri menyebut Seoul sebagai "Ibukota Bedah Plastik Dunia" dan Fair Trade Commission mengatakan bahwa Korea menyumbang 24 persen dari pasar operasi plastik global. Berdasarkan hal ini, peningkatan wanita bekerja dan standar hidup, vaginoplasty telah meraih masa meski di bawah radar.

Menurut Next Daily, klinik yang khusus menangani vaginoplasty mengumpulkan dan mengklasifikasi data dari 214 wanita yang menjalani operasi di tahun 2017. Hasilnya ditemukan jika mayoritas berada di usia 30-an dan 40-an dengan usia 30-an jadi minat paling tinggi dalam operasi.

Sementara, ada dua tren bedah plastik vagina yang tengah diminati belakangan ini. Hal tersebut disampaikan oleh Dr. DuPere, pemilik Klinik Visage, sebuah pusat bedah plastik yang berlokasi di Toronto seperti dilansir dari Toronto Sun.

"Dua tren terpanas dan paling cepat berkembang dalam operasi plastik selama lima tahun terakhir adalah augmentasi bokong dan peremajaan alat kelamin wanita," jelas Dr. DuPere.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya