Liputan6.com, Jakarta Isu sampah dan botol plastik yang semakin gencar digaungkan mempercepat target inovasi kemasan botol air kemasan Aqua. Danone memperkenalkan kemasan botol Aqua 100 persen daur ulang di perhelatan Our Ocean Conferece (OOC) di Bali, akhir Oktober 2018.
Inovasi desain terbarunya, membuat kemasan botol Aqua terbuat dari 100 persen bahan daur ulang dan 100 persen dapat didaur ulang. Desain tersebut adalah tonggak pencapaian untuk mencegah tambahan sampah di laut dan menerapkan prinsip sirkuler reduce-reuse- recycle.
Baca Juga
"Sebagai botol daur ulang 100 persen pertama di Indonesia, desain kemasan ini diluncurkan dalam tampilan minimalis tanpa label plastik dan dekorasi tambahan," ujar Presiden Direktur PT Tirta Investama (Danone-AQUA), Corine Tap, siaran persnya.
Advertisement
Kemasan tersebut juga menandakan sebuah kemajuan dalam mewujudkan komitmen #BijakBerplastik dalam pilar Inovasi Produk. Serta sebuah langkah konkret menuju model bisnis sirkuler tanpa limbah plastik.
Saat ini, semua kemasan botol plastik AQUA bisa didaur ulang 100 persen (untuk semua kemasan 98 persen) dan mengandung hingga 25 persen recycled PET (rPET) atau plastik PET daur ulang. Bahkan, saat ini 70 persen produk Aqua dikemas dalam galon yang bisa dikembalikan dan digunakan kembali.
Kunjungan untuk Perkuat Kolaborasi
Selain meluncurkan kemasan baru, Danone Aqua bersama sejumlah pemangku kepentingan, mengeksplorasi cara untuk memperkuat kolaborasi antar institusi dalam ekosistem ekonomi sirkular. Kunjungan ini diselenggarakan untuk menyelaraskan perspektif dan pemahaman dalam pengelolaan limbah plastik dan mendesak adanya kolaborasi lintas sektor.
Pantai Serangan mengawali kunjungan, tempat di mana terdamparnya limbah plastik, untuk memperlihatkan jejak asal sampah. Para partisipan juga mengunjungi SMP Wisata Sanur Bali, sebuah sekolah yang memprakarsai program inspirasi generasi muda menjadi pemimpin yang sadar lingkungan.
Kunjungan diakhiri di Bali PET Recycling Center untuk memberi pemahaman mendalam tentang aspek teknis dari proses daur ulang, yang telah dipelopori oleh Danone Aqua di tahun 1993.
"Untuk bisa menangani permasalahan ini dalam skala yang lebih besar, perlu adanya kesamaan perspektif dari pemangku kepentingan yang terkait, terutama dalam memahami permasalahannya dan usaha menemukan solusi yang potensial," kata Corine.
Advertisement