Liputan6.com, Jakarta - Warna merah seringkali diasosiakan dengan seksi, cinta, dan gairah. Menurut Leslie Harrington, direktur eksekutif Color Association di Amerika Serikat, hampir semua orang mengaitkan warna merah dengan cinta.
Kaitannya mungkin dengan fakta bahwa merah adalah warna darah, terkait dengan jantung yang sudah lama menjadi simbol cinta. Tidak ada hal yang bisa membuktikan dengan pasti kapan orang-orang mulai mengaitkan warna merah dengan cinta. Namun dari waktu ke waktu, merah memang telah menjadi penanda bagi berbagai aspek kehidupan.
Saat mengenakan warna merah misalnya, orang lain cenderung akan mengubah cara pandangnya, seperti dilansir dari huffpost.com, Rabu, 9 Januari 2019. Seorang perempuan yang berusaha menarik perhatian pria juga biasanya menggunakan warna merah.
Advertisement
Baca Juga
Dalam sebuah penelitian yang pernah dipublikasikan melalui Psychology Today pada 2010, para peserta pria diminta menilai daya tarik dari dua foto perempuan yang sama mengenakan warna pakaian berbeda, yaitu merah dan biru.
Hasilnya, para pria menilai bahwa perempuan dengan pakaian warna merah lebih menarik. Ada beberapa nuansa berbeda dalam spektrum merah dan banyak di antaranya berhubungan dengan emosi.
Misalnya, pink yang mewakili cinta seorang anak, sedangkan merah lebih menandakan jenis cinta antara pasangan romantis. Namun tidak hanya cinta, merah juga bisa dikaitkan dengan kemarahan dan kekuatan.
Kalau seorang presiden atau pimpinan mengenakan dasi berwarna merah, ini lebih mungkin untuk menyampaikan kekuasaan, daripada daya tarik seks. Ia ingin menunjukkan memiliki kekuatan yang mendominasi dan percaya diri.
Dari sudut pandang fisiologis, saat seseorang melihat warna merah, tubuh akan memiliki reaksi fisik yang meniru perasaan yang dialami orang lain ketika jatuh cinta, seperti peningkatan detak jantung. Warna lain tidak memiliki koneksi kuat seperti warna merah, yang berarti kuat, seksi, sensual, erotis, berani, dan indah.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini: