Kuliner Malam Jumat: Sate Sambas Haji Rofii, Sajian Nikmat yang Buka Sejak 1974

Kepopuleran Sate Sambas Haji Rofii ternyata telah menggema sejak 1974. Cita rasa sate ayam dan kambing autentik tetap dipertahankan.

oleh Putu Elmira diperbarui 02 Mei 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2019, 21:00 WIB
Sate Sambas Haji Rofii
Sate Sambas Haji Rofii (Liputan6.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Malam itu hujan kembali menyapa Jakarta, tak terkecuali di daerah Sungai Sambas, Panglima Polim, Jakarta Selatan. Para pelanggan di kawasan yang populer dengan sajian sate itu perlahan beranjak berteduh di bawah terpal besar yang telah disediakan pedagang.

Salah satu gerobak sate yang sibuk melayani pelanggan adalah Sate Sambas Haji Rofii. Usaha sate yang kini dijalankan oleh Bambang Sugiharto ini ternyata telah berdiri sejak 1974 dan sukses mempertahankan eksistensi hingga saat ini.

"Awalnya sate ini dibentuk pada 1974. Haji Rofii nama yang punya, lalu dibeli sama bapak saya (Pak Harisun) cuma nggak diubah namanya. Dulu memang dia dagang di sini. Dibeli juga pada 1974," jelas Bambang kepada Liputan6.com, di kawasan Sungai Sambas, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Sekitar 2011, Bambang menggantikan sang ayah untuk berjual. Ia berkisah, dahulu Sate Sambas Haji Rofii menjajakkan sate di sekitar trotoar jalan Sungai Sambas. Namun adanya perubahan peraturan sekitar tahun yang sama, ia pun mulai berdagang di jalan kecil tepat di depan sebuah Sekolah Dasar.

Sate Sambas Haji Rofii pertama kali berjualan hanya menyediakan sate dengan bumbu kacang. Bambang mengaku tidak ada yang berubah dari sisi bumbu, tetapi hanya menambah menu sate taican ketika sajian ini mulai hits sekitar delapan tahun lalu.

"Resep dari bumbu tidak ada bedanya dari 70-an sampai sekarang tapi yang membedakan hanya taican saja karena kebanyakan yang suka abg (anak baru gede). Kalau yang tua suka yang konvensional yaitu yang kacang, soalnya Sate Sambas terkenalnya dengan sate kacang," tambahnya.

Menu favorit Sate Sambas Haji Rofii dari awal buka hingga kini memang sate ayam dengan bumbu kacang. Bambang menyebut kehadiran sate kambing yang biasanya dipesan dengan bumbu kecap hanya sebagai pelengkap.

Sate Sambas Haji Rofii buka setiap hari mulai pukul 17.00-00.00 WIB. Biasanya, jam-jam ramai adalah ketika malam Sabtu dan malam Minggu, kecuali Lebaran. Sementara, sate ini tetap buka saat bulan Ramadan dan mulai berdagang dari pukul 15.00-00.00 WIB.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sentuhan Berbeda di Sate Taican

Sate Taican di Sate Sambas Haji Rofii
Sate Taican di Sate Sambas Haji Rofii (Liputan6.com/Putu Elmira)

Selain menu favorit sate ayam dengan bumbu kacang, Sate Sambas Haji Rofii juga menyediakan sate taican dengan memberikan sentuhan yang berbeda, yakni melengkapinya bersama sambal hijau.

"Kenapa memakai sambal hijau karena itu ciri khas dari Haji Rofii sebenarnya sambal hijau hanya ada di Haji Rofii dan ternyata kata orang itu sip," ungkap Bambang.

Kreasi ini ternyata suka memikat banyak pelanggan, salah satunya Kevin Setiawan yang menjadikan sate taican Haji Rofii sebagai menu favoritnya.

"Biasanya aku pesan sate taican campur karena sate taicannya itu enak banget jadi aku pesan itu. Menu favorit. Sate taican itu rasanya bumbunya beda dengan yang lain," jelas Kevin kepada Liputan6.com.

Sementara itu, Sate Sambas Haji Rofii menyediakan beberapa pilihan menu yang meliputi sate ayam seharga Rp 25 ribu, sate kambing Rp 30 ribu, dan sate telur Rp 30 ribu dengan masing-masing berisi 10 tusuk. Pelanggan dapat menambah nasi atau lontong dengan tambahan Rp 5 ribu.

"Kalau harganya Rp 25 ribu, tergolong murah karena lebih terjangkau dari sate lain," jelas Kevin.

Persiapan Sebelum Berdagang

Sate Sambas Haji Rofii
Sate Sambas Haji Rofii (Liputan6.com/Putu Elmira)

Setiap harinya, Sate Sambas Haji Rofii menyediakan 3 ribu tusuk yang jadi 300 porsi untuk sate ayam saja. "Kambing nggak banyak-banyak karena favorit sate ayam. Kambing disediakan 500 tusuk jadi 50 porsi," jelas Bambag.

Sebelum berdagang, ada beragam hal yang harus ia persiapkan. Mulai dari belanja bahan-bahan, memotong daging, hingga membuat bumbu yang hadir dari resep rahasia keluarga.

"Yang mempersiapkan sudah masing-masing seperti masak bumbu, motong ayam, tusuk dari keluarga semua. Persiapan dari siang dan beli bahan dari pagi. Sekitar jam 08.00 mulai semuanya jadi sampai di sini tinggal dibakar," tambahnya.

Sate Sambas Haji Rofii bukan satu-satunya pedagang sate di kawasan Sungai Sambas. Meski begitu, pelanggan terutama yang sudah mengenal akan mencari sate favoritnya, termasuk Sate Sambas Haji Rofii.

"Kalau di sini sudah punya pelanggan masing-masing dari dulu. Masih banyak pelanggan dulu sering makan di sini," ungkap Bambang.

"Pelanggan terutama orang-orang yang sudah mengenal Sate Sambas dan ada juga yang abg-abg mau coba taican Haji Rofii," lanjutnya.

Bambang menyebut agak sulit untuk menambah menu. Kendati demikian, mereka berinovasi dan berkreasi lebih kepada sambal dan bumbu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya