Momen Maulid Nabi Muhammad, Teladani Cara Rasulullah Merawat Rambut dan Kulit

Menjaga kebersihan diri, termasuk merawat rambut dan kulit, diketahui sebagai salah satu teladan Nabi Muhammad.

oleh Asnida Riani diperbarui 09 Nov 2019, 17:31 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2019, 17:31 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi perempuan berhijab. (dok. pexels.com/ekrulila)

Liputan6.com, Jakarta - Perpanjangan tangan dari momen Maulid Nabi Muhammad, ada banyak, begitu banyak, teladan Rasulullah. Di antara sekian banyak, salah satu yang sangat aplikatif adalah bagaimana merawat rambut.

Melansir dari laman Science Direct, Sabtu (9/11/2019), membersihkan tubuh dan rambut dari semua debu yang menempel telah ditegaskan sebagai kebiasaan Baginda Nabi.

Nabi Muhammad menganjurkan agar rambut dicuci dari akarnya sebanyak tiga kali saat mandi dan dibasuh ketika berwudu. Berdasarkan hadis Al-Bukhari, Rasulullah sempat berkata, "Saya menyiramkan tiga genggam tangan penuh air ke kepala.".

Hadits Al-Albani memuat, Rasulllah meminta mereka yang punya rambut untuk menghormati 'mahkota' tersebut dengan cara membersihkan, menyisir, dan memakai wangi-wangian atau minyak rambut.

Berdasarkan sunnah Nabi Muhammad, minyak tersebut dipakai sampai membuat rambut berkilau. Minyak zaitun diketahui sebagai salah satu yang sangat disukai Rasulullah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perawatan Kulit

Ilustrasi
Ilustrasi perempuan berhijab. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Di samping rambut, masih dalam lingkup perawatan, Nabi Muhammad juga meneladani bagaimana merawat kulit, secara lebih khusus dari radiasi sinar matahari.

Dalam buku karagan Abu Dawod, pada suatu waktu, Abu Hazim bakal berpidao dan duduk di bawah terik matahari. Saat itu, Nabi Muhammad memintanya untuk pindah dan duduk di tempat tak terkena sinar matahari langsung.

Hal ini kemudian diadopsi ke perawatan kulit kontemporer, di mana penghindaran kulit terkena sinar matahari langsung dinilai efektif, di samping memakai sun screen yang dimuat di jurnal Photoprotection karangan Prisana Kullavanijaya dan Henry Lim yang dipublikasi pada 2005.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya