Penulis Buku Nutrisi dan Pendiri Yayasan Tari, Sosok Inspiratif Penerima Apresiasi Kampanye Berbagi Kebaikan 2019

Salah satu sosok inspiratif peraih penghargaan merupakan pendiri yayasan yang membuka kelas tari dan musik tradisional secara gratis.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 27 Des 2019, 18:04 WIB
Diterbitkan 27 Des 2019, 18:04 WIB
Penulis Buku Nutrisi dan Pendiri Yayasan Tari, Sosok Inspiratif Penerima Apresiasi Kampanye Berbagi Kebaikan 2019
Diah Kusumawardani Wijayanti, pendiri Yayasan Bentara Budaya Indonesia (tengah) menerima apresiasi sebagai sosok inspiratif dalam kampanye Berbagi Kebaikan. (dok. Sania/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Menyebar inspirasi bisa lewat bidang apapun. Hal itu pula yang melatarbelakangi penyelenggaraan malam apresiasi kampanye Berbagi Kebaikan 2019 yang digelar sebuah brand minyak goreng, beberapa waktu lalu.

Melalui survei yang disebar lewat media sosial Instagram, dua nama terpilih sebagai sosok inspiratif. Nama pertama adalah Meta Hanindita sebagai sosok inspiratif di bidang kesehatan.

Dokter anak kelahiran Bandung tersebut merupakan penulis sembilan buku, termasuk empat seri buku Mommyclopedia. Seri buku yang terakhir disebut berisi seputar informasi gizi dan MPASI.

Lewat buku tersebut, ia berusaha mengedukasi para orangtua memberi makanan bergizi agar anak-anak Indonesia tidak lagi kekurangan gizi dan stunting.

"I'm truly humbled and honored to receive this award. Sejatinya, saya tidak pernah kepikiran untuk bisa menginspirasi orang lain lho, dalam mimpi juga tidak pernah," tulisnya lewat akun Instagram pribadinya, @metahanindita, Minggu, 22 Desember 2019.

Menurut Meta, ia hanya melakukan apa yang bisa bermanfaat bagi orang lain. "Karena bukankah sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain?" tulisnya lagi.

Nama berikutnya adalah Diah Kusumawardani Wijayanti, pendiri yayasan tari dan musik Belantara Budaya Indonesia. Yayasan yang dikelola Diah membawahi tujuh sekolah tari dan musik gratis di Jakarta, Bandung, dan Nusa Tenggara Timur, untuk mendukung anak berkreativitas.

Salah satu kelas gratis dibuka di Museum Nasional setiap Sabtu dan sebuah mal di bilangan Sudirman, Jakarta. Materi yang dibawakan adalah tarian dan musik tradisional.

"Kami berharap bahwa ke depan, kampanye #BerbagiKebaikan bisa memiliki dampak lebih besar lagi. Jadi, aksi ini bisa melahirkan banyak sosok inspiratif yang bisa mendorong orang berbuat baik," kata Nur Islam Rialen, Marketing Manager Sania, penyelenggara program Berbagi Kebaikan, dalam keterangan tertulis pada Liputan6.com, Selasa, 24 Desember 2019.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

3 Tokoh dan 2 Organisasi Sosial

Penulis Buku Nutrisi dan Pendiri Yayasan Tari, Sosok Inspiratif Penerima Apresiasi Kampanye Berbagi Kebaikan 2019
Para penerima apresiasi kampanye Berbagi Kebaikan 2019 yang digelar salah satu brand minyak goreng. (dok. Sania/Dinny Mutiah)

Sania juga memberi penghargaan pada tiga sosok inspiratif yang terbukti berkontribusi positif pada masyarakat. Tokoh pertama adalah Angkie Yudistia, teman tuli yang jadi socialpreneur pemberdaya disabilitas lewat Thisable.id dan kini merupakan salah satu staf khusus presiden di bidang sosial, serta disabilitas.

Berikutnya adalah Paulus Wiratno, pendiri Yayasan Mercy Indonesia. Yayasan tersebut awalnya dibentuk untuk anak di pengungsian yang jadi korban kerusuhan di Timor Timur. Saat ini, Yayasan Mercy Indonesia memiliki 12 panti asuhan dan tiga pusat pelatihan untuk anak-anak terlantar di Indonesia.

Tokoh ketiga adalah Edho Zell, pendiri Warteg Gratis. Lewat program tersebut, ia menyediakan makanan untuk mahasiswa, ojek online, dan masyarakat dengan bayar sesukanya.

Edho memulai bisnis yang disebutnya sebagai 'bisnis pasti rugi' ini dengan membuka donasi di kitabisa.com. Sampai saat ini, Warteg Gratis sudah melayani lebih dari seribu orang.

Di luar para sosok individual, Sania juga memberi penghargaan untuk doctor SHARE, organisasi kemanusiaan yang fokus pada akses pelayanan kesehatan dan bantuan kemanusiaan untuk orang-orang tidak mampu dan tidak mempunyai Jaminan Kesehatan karena masalah administrasi kependudukan.

Juga, mereka yang terjebak dalam bencana alam, epidemi, dan kekurangan gizi.

Satu organisasi inspiratif lainnya, adalah Yayasan Sayap Ibu, lembaga pencari dan usaha penyantunan anak terlantar, termasuk melaksanakan pengangkatan anak.

Yayasan tersebut juga merupakan panti asuhan untuk balita terlantar dengan berbagai program pendidikan tumbuh kembang dan terapi guna meningkatkan kecerdasan anak. Beberapa di antaranya terapi wicara, terapi gerak, terapi occupational, terapi behavior, dan terapi otak.

Kampanye #BerbagiKebaikan sepanjang 2019 bertujuan mengapresiasi mereka yang telah berbagi dengan cara berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.

Program #BerbagiKebaikan ini bermaksud mencari local heroes yang jarang terekspos media. Para local heroes ini dinominasikan para ibu loyal fans Sania melalui media sosial.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya