Tahun ke-5 Jadi Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab Siap Rangkul Generasi Muda

Najwa Shihab dan Perpustakaan Nasional RI siap merangkul generasi muda untuk lebih mencintai budaya literasi informasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jan 2020, 21:15 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2020, 21:15 WIB
Najwa Shihab
Najwa Shihab saat penandatanganan Nota Kesepemahanan dengan Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando di Jakarta, Kamis, 23 Januari 2020 (Dok.Perpustakaan Nasional RI)

Liputan6.com, Jakarta - Presenter Najwa Shibab kembali melakukan penandatanganan nota kesepemahaman (Memorandum of Undestanding/MoU) dengan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Muhammad Syarif Bando. Acara itu merupakan perpanjangan Najwa sebagai Duta Baca Indonesia yang masuk tahun kelima.

Najwa Shibab dipercaya Perpusnas sebagai Duta Baca Indonesia sejak 2016. Duta Baca Indonesia adalah program unggulan dari Perpusnas yang bertujuan membumikan kegemaran membaca masyarakat melalui percontohan public figure. Pada 2020 ini, Duta Baca Indonesia diharapkan kembali bisa membumikan literasi informasi secara masif ke seluruh penjuru Nusantara, khususnya ke generasi muda.

Dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Kepala Perpusnas RI Syarif Bando mengatakan, berbagai indikator kegemaran membaca masyarakat Indonesia semakin meningkat. Perhatian masyarakat dan pemerintah daerah pun kian meningkat dilihat dari maraknya kegiatan-kegiatan literasi di seluruh daerah.

"Kami sangat mengapresiasi atas semua kinerja Najwa Shibab sebagai Duta Baca Indonesia yang sangat banyak mengubah wajah pengembangan literasi di Indonesia saat ini. Perpusnas kini lebih banyak dikenal, salah satunya berkat Mbak Najwa," ungkap Muhammad Syarif Bando di Ruang Teater Gedung Perpustakaan Nasional RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2020).

Dalam kesempatan itu, Syarif Bando menyinggung tentang pentingnya literasi di kalangan generasi muda, karenanya esensi literasi sangat diperlukan untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Inovasi-inovasi lahir dengan membaca, perbedaan petani mangga yang membaca dengan yang tidak membaca terlihat dari hasil panennya.

"Jika dalam sekali panen petani tersebut memanen banyak mangga, itu menunjukkan petani yang membaca dan menemukan rekayasa genetika tanaman mangga dari buku yang dibacanya,” jelas Syarif Bando.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Woro Titi Haryanti mengatakan, pada 2019 yang lalu, Duta Baca Indonesia, sudah hadir dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan di Jakarta maupun di daerah sebanyak total 12 titik. Pada setiap kegiatan pun selalu dihadiri masyarakat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Generasi Muda

Tingkatkan Minat Baca, Bemo Perpustakaan Hadir di RPTRA Kalijodo
Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab berbincang dengan Kimong pemilik bemo yang dijadikan perpustakaan di RTPRA Kalijodo, Jakarta, Selasa (2/5). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Kehadiran Duta Baca Indonesia di setiap daerah merupakan bentuk nyata penyampaian inspirasi budaya membaca bagi masyarakat. Dengan banyaknya masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan Duta Baca Indonesia ini dapat diindikasikan sebagai besarnya perhatian masyarakat terhadap figur inspiratif yang merupakan salah satu representasi Perpustakaan Nasional.

“Banyaknya masyarakat yang hadir, maka mereka akan yang tertular dengan “virus-virus“ membaca yang ditularkan oleh Duta Baca Indonesia. Dengan begitu, indeks literasi dan kegemaran membaca dalam jangka panjang akan terus meningkat seiring dengan waktu dan kegiatan yang telah dilaksanakan,” kata Woro.

Menurut Woro, selain kegiatan Duta Baca Indonesia di daerah, DBI juga telah melakukan langkah yang besar dengan berbagai instansi untuk membentuk Indonesia yang gemar membaca melalui berbagai sarana. Ia mengapresiasi promosi digital yang dilakukan Duta Baca Indonesia.

Pada 2019 lalu, Duta Baca Indonesia tidak pernah berhenti mempromosikan pembudayaan kegemaran membaca melalui sosial media. Dengan followers Facebook sekitar satu juta, subscriber YouTube empat juta dan dan followers Instagram sebanyak 8,3 juta. “Hal tersebut sungguh menjadi peluang dan arah baru bagi pengembangan pembudayaan kegemaran membaca di Indonesia, khususnya melalui media digital,” lanjut Woro.

Muhammad Syarif Bando menambahkan, pada 2020 ini, Perpustakaan Nasional RI terus berusaha lebih keras dalam membudayakan literasi informasi, termasuk di dalamnya adalah kegemaran membaca masyarakat Indonesia. Keterlibatan generasi muda juga menjadi tujuan utama untuk menjadikan perpustakaan sebagai rumah yang nyaman bagi mereka yang mau berubah.

Najwa Shihab mengaku senang, dengan kelanjutan kerjasama dirinya dengan Perpusnas ini tidak terasa sudah masuk tahun kelima. Tahun 2020 diharapkan dirinya dan Perpusnas bisa memaksimalkan kegiatan untuk menyasar generasi muda.

“Insya Allah tahun ini kita akan banyak bergerak ke daerah dan menebarkan kecintaan generasi muda terhadap literasi,” katanya. 

Saat ini Duta Baca Indonesia kian melekat kepada dirinya, bahkan sekarang kata literasi sudah banyak dikenal oleh masyarakat di Indonesia. Ia sangat berkomitmen untuk membuat masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda lebih mencintai kegiatan membaca buku.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya