Masih Lockdown karena Corona COVID-19, Musim Sakura di Wuhan Ditayangkan Lewat Live Streaming

Sebelum corona COVID-19 menyebar, Wuhan adalah destinasi pelancong yang terkenal akan kultur sarapan, mi kering pedas, dan musim sakura.

oleh Asnida Riani diperbarui 18 Mar 2020, 16:01 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2020, 16:01 WIB
Wajah cerah dengan bunga sakura
Ilustrasi bunga sakura. (Foto: Kristina Paukshtite/ Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Media pemerintah Tiongkok menayangkan secara langsung musim sakura di Universitas Wuhan, mengingat kota di mana corona COVID-19 pertama dilaporkan tersebut masih lockdown dan tertutup untuk pengunjung.

Mengutip South China Morning Post, Rabu (18/3/2020), Xinhua News, People’s Daily, dan media massa lain pun telah meletakkan kamera di titik-titik strategis di area kampus. Sejak dimulai pada Senin, 16 Maret 2020, tayangan tersebut telah ditonton jutaan pengguna.

Siaran langsung ini akan terus ditayangkan selama 10 hari antara pukul 10.00--16.00, waktu setempat. Universitas Wuhan juga mengunggah tautan video siaran langsung di akun Weibo resmi mereka dengan keterangan, "Hari ini, saya akan menunjukkan musim sakura dari jalan sakura."

Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, telah lockdown selama hampir dua bulan. Sebelum corona COVID-19 menyebar, Wuhan adalah destiansi pelancong yang terkenal akan kultur sarapan, mi kering pedas, dan musim sakura.

Universitas Wuhan sendiri memang memilik deretan pohon sakura yang biasanya jadi pusat atraksi saat mekar di musim semi. Pada akhir 1930-an, tentara Jepang diketahui menanam bunga sakura untuk kali pertama di area tersebut, dan hari ini, terdapat lebih dari seribu pohon sakura di wilayah kampus.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Tuai Pro-kontra

Indahnya Bunga Sakura yang Bermekaran di Austria
Ilustrasi bunga sakura. (AFP Photo/Joe Klamar)

Siaran langsung musim sakura di Wuhan ini menimbulkan pro-kontra. Beberapa mengaku senang, lantaran masih bisa melihat musim favorit mereka dan seolah merasakan sebagaimana mestinya. Tapi, ada juga yang menyuarakan kritikan keras.

"Wabah belum berakhir. Warga Hubei tengah melawan diskriminasi dan berduka atas kepergian keluarga mereka. Sekarang, kalian memulai propaganda tentang kebahagiaan untuk membuat kami lupa akan kesedihan?" tulis salah satu pengguna Weibo.

Kendati, ada yang mengaku emosional menyaksikan siaran langsung tersebut. "Wuhan sekarang lockdown dan orang-orang masih terjebak di rumah. Pergi ke supermarket saat isolasi berakhir akan sangat menyenangkan, apalagi sampai melihat sakura secara langsung," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya