Liputan6.com, Jakarta - Setelah dimanfaatkan sebagai media praktik social distancing di sebuah Sekolah Dasar (SD) di Tiongkok, topi unik kembali muncul dan digunakan para turis untuk menjaga jarak aman antar individu di sebuah objek wisata.
Seperti yang dikenakan anak-anak sekolah, topi tersebut juga memungkinkan jarak setidaknya satu meter antar orang. Topi terbuat dari balon dengan berbagai macam bentuk tersebut dibagikan secara gratis oleh pengelola tujuan wisata.
Advertisement
Baca Juga
Melansir dari laman South China Morning Post, Rabu (6/5/2020), topi berwarna-warni ini hadir dalam berbagai model, entah yang polos hanya berupa tongkat penjaga jarak, atau malah bertumpuk dan membuatnya jadi hiasan menarik untuk difoto.
Sejak rupanya beredar di jagat maya, banyak orang menganggap pemanfaatan topi ini sebagai ide brilian. "Topi ini sangat menggemaskan. Saya mau satu walau belum ada rencana keluar rumah," tulis salah satu warganet.
Beberapa menganggap, topi ini harusnya juga dibagikan oleh objek wisata lain agar praktik social distancing tetap dilakukan.
Geliat Wisata yang Mulai Kembali
Berdasarkan laporan CNN Travel, sejak kasus corona Covid-19 konstan turun di akhir Maret, disusul pencabutan lockdown wilayah sampai Wuhan memberlakukan aturan serupa terhitung 8 April 2020, kehidupan di Tiongkok berangsur normal, walau tetap memberlakukan aturan ketat.
Tak hanya sekolah yang mulai buka, tapi juga sejumah objek wisata di seantero negeri. Di awal pengangkatan aturan lockdown, beberapa objek wisata di sana sempat kebanjiran pelancong dan praktik social distancing gagal diberlakukan.
Seiring waktu, pengelola destinasi mulai putar otak untuk tetap menjalankan bisnis sembari memastikan turis aman dengan setidaknya memberlakukan social distancing. Topi unik itu pun muncul sebagai salah satu ide.
Karena pembatasan masuk wilayah, kunjungan ke sejumlah ojek wisata di Tiongkok sekarang masih didominasi wisatawan domestik.
Advertisement