Upaya Kemenparekraf Dorong Kreatifitas Pelaku Usaha di Masa Pandemi Covid-19

Kemenparekraf ingin pelaku usaha di sektor ekonomi kreatif tetap semangat berkreasi meski di tengah pandemi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Agu 2020, 18:53 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2020, 16:38 WIB
Kemenparekraf
Direktur Kajian Strategis Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Wawan Rusiawan (kanan) di acara BISMA (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong agar pelaku industri kreatif tetap berkarya meski di tengah pandemi Covid-19. Direktur Kajian Strategis Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Wawan Rusiawan mengatakan, ini jadi tantangan bagi pelaku usaha.

Ia mengajak para pelaku usaha untuk tetap kreatif memanfaatkan peluang meski wabah Covid-19 belum usai.

"Meskipun pandemi Covid-19, kita harus tetap optimistis," ujar Wawan pada acara Bincang Inklusif Seputar MetadatA (BISMA) dengan tema ‘Pemasaran Digital Produk Kreatif Melalui Konten Visual dan Penulisan’ melalui aplikasi Zoom, Selasa (11/8/2020).

Wawan yakin para pelaku usaha di Indonesia akan mampu bertahan dari hantaman badai Covid-19. Menurutnya, salah satu peluang yang dapat dimaksimalkan di tengah pandemi Covid-19 adalah memanfaatkan pemasaran produk melalui platform digital.

Sebab, penjualan online pada masa pandemi Covid-19 memang menunjukkan grafik peningkatan yang cukup signifikan.

"Bagi orang kreatif, meski di tengah pandemi Covid-19 tetap ada peluang. Ini yang harus terus dimanfaatkan. Kita jangan berkecil hati, harus terus optimistis," ujarnya.

Saksikan Video Kemenparekraf di Bawah Ini:

Siapkan Data

Kemenparekraf
Kemenparekraf saat menggelar acara BISMA (istimewa)

 

Di sisi lain, Wawan menilai pentingnya data bagi para pelaku industri kreatif dalam memasarkan produknya. Hal itu pula yang akan menjadi fokus perhatian Kemenparekraf /Baparekraf dalam rangka mendukung pelaku industri kreatif untuk terus berkarya.

"Masalah kita hari ini adalah data. Untuk itu, Kemenparekraf akan terus memperbaiki dan memperbarui data, sehingga ketika ada program bisa diakses dengan cepat. Kami akan selalu mendukung para pelaku usaha kreatif. Kami percaya kita bisa melewati situasi ini," katanya.

Sementara itu, fotografer Herry Tjiang yang juga dihadirkan sebagai narasumber pada kesempatan itu menilai tampilan sebuah produk pada platform digital sangat penting. Ini akan sangat menentukan apakah produk diminati atau tidak.

"Bagi sebuah produk pemasaran, foto itu harus yang terbaik. Dia (foto) sebagai marketing penting terutama jika produk yang kita jual adalah makanan," ujarnya.

Yang paling terpenting dari tampilan foto sebuah produk yang dijual secara online adalah harus merepresentasikan tiga hal yakni menarik, informatif dan mampu mendeskripsikan sebuah produk.

 

DNA Produk

 

 

Hal senada diungkapkan Founder/CEO Selected Comm, Ginza Reza. Ia tak menampik jika visual sebuah produk akan menggugah selera bagi seseorang untuk membeli. Namun, katanya, tak cukup sampai di situ.

"Visual itu memang penting. Tapi yang paling penting adalah DNA produk itu sendiri. Ini yang membedakan produk kita dengan yang lain. Diferensiasi dan positioning. Lalu yang harus diingat, sebelum menjalankan bisnis alangkah baiknya cek ombak pasar," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya