Cerita Desainer Senior Membuat 7.500 Potong Kostum untuk Serial Bridgerton

Berbagai gaun dan kostum mewah ala bangsawan Inggris dianggap divisualisasikan dengan sempurna di Bridgerton.

oleh Henry diperbarui 28 Jan 2021, 17:02 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2021, 17:02 WIB
Cerita Desainer Senior Membuat 7.500 Potong Kostum untuk Serial Bridgerton
Cerita Desainer Senior Membuat 7.500 Potong Kostum untuk Serial Bridgerton. (dok.Instagram @bridgertonnetflix/https://www.instagram.com/p/CGXhnJHDwEt/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Serial Bridgerton yang tayang mulai 25 Desember 2020 di Netflix menjadi hits dan populer di banyak negara. Salah satu keunggulan serial drama ini adalah memiliki sinematografi apik yang sangat memanjakan mata, mulai dari pemandangan indah, kostum-kostum mewah, interior megah yang berwarna-warni, tata rias dan gaya rambut klasik, sampai pesta meriah pada zaman tersebut.

Cerita serial dengan setting abad ke-19 ini fokus pada kehidupan Daphne Bridgerton (Phoebe Dynevor), putri tertua dari keluarga bangsawan Bridgerton. Ia berharap bisa mengikuti jejak orangtuanya dalam menemukan cinta sejati dan menikah. 

Serial yang dibuat berdasarkan novel karya penulis Julia Quinn ini disambut baik para penonton dan akan dilanjutkan dengan musim kedua yang juga akan tayang di tahun ini. Selain jalan ceritanya yang menarik, para penggemar serial ini terpukau dengan busana pemeran yang dikenakan. Berbagai gaun yang mewah ala bangsawan Inggris dianggap divisualisasikan dengan sempurna di Bridgerton.

Dilansir dari South China Morning Post, Kamis (28/1/2021), perancang kostum dalam serial tersebut adalah Eileen Mirojnick. Desainer senior berusia 71 tahun ini pernah menjadi perancang busana di beberapa film Hollywood seperti Fatal Attraction, Behind the Candelabra, dan The Greatest Showman.

Bagi Mijornick, tantangan yang ia hadapi bukan hanya ukuran pemerannya saja, melainkan kedalaman cerita yang ada di seri ini. Hanya dalam delapan episode, ada 10 pesta yang berarti membutuhkan banyak gaun, tiara, dan jas berekor.

"Walaupun seri ini adalah cerita fiksi di tahun 1813, masih ada kebenaran dasarnya. Artinya, para gadis banyak berganti pakaian," katanya.

"Mereka mengenakan gaun yang berbeda untuk setiap pesta, selain dari jumlah gaun dan kostum yang akan dikenakan dari pagi sampai makan malam. Jadi, kami tahu secara kasar bahwa ini akan menjadi usaha yang sangat besar," lanjut Ellen.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

104 Kali Ganti Kostum

Serial "Bridgerton"
Tokoh Marina Thompson di Serial "Bridgerton". (Foto: Netflix)

Produk akhirnya adalah sebuah lemari pakaian yang megah dan mewah yang berisi sekitar 7.500 pakaian untuk dipakai di serial tersebut. Ellen Mijornick percaya ada sekitar seribu keping material untuk karakter utama saja. Salah satu tokoh utamanya, Daphne Bridgerton, mengalami 104 kali pergantian kostum dalam serial ini.

Setiap karakter keluarga dalam serial ini punya ciri tersendiri. Keluarga Bridgerton misalnya, mereka kerap terlihat mengenakan busana warna biru pastel, silver dan hijau pastel yang terkesan lembut dan hangat. Sedangkan, keluarga Featherington yang merupakan orang kaya baru, pilihan warna-warna bold, seperti kuning citrus sampai ungu tua.

Menurut Ellen, busana yang ditampilkan di Bridgerton adalah interpretasi dari apa yang akan dikenakan orang pada saat itu, namun dengan peningkatan dan sentuhan kontemporer.

"Pakaian yang ada di seral ini, menurut saya, jauh lebih nyaman dari pada yang pernah mereka pikirkan," pungkas Ellen Mijornick, penata kostum serial Bridgerton.  (Muhammad Thoifur)

Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya
Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya