Prediksi Jeans yang Bakal Ngetren Berdasarkan Koleksi Terbaru Levi's

Ucapkan selamat tinggal pada skinny jeans koleksi Anda.

oleh Putu Elmira diperbarui 29 Jan 2021, 16:01 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2021, 16:01 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi celana jeans. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Perubahan turut mengiringi perkembangan di industri fashion, termasuk soal celana jeans. Setelah skinny jeans yang tren di masanya, kini merek denim ternama asal Amerika Serikat, Levi's bakal hadir dengan hal yang berbeda.

Levi's siap menyuguhkan pakaian yang nyaman yang diinginkan konsumen kini dengan menghadirkan jeans baggy atau longgar tahun ini. Levi's menyebut hal ini membantu memfasilitasi peralihan dari skinny ke baggy.

"Saya pikir kami sedang memimpin tren ini sampai batas tertentu," CEO Levi Strauss (LEVI) Chip Bergh pada Rabu, 27 Januari 2021, seperti dilansir dari CNN, Jumat (29/1/2021).

"Line yang kami luncurkan adalah line yang longgar pada musim lalu, kini ada di toko kami (untuk) pria dan wanita. Ini agak longgar, lurus, dan dimulai dengan sangat cepat," tambahnya.

Bergh menyampaikan soal tren ke arah pakaian yang lebih kasual dan lebih longgar secara umum. Perubahan gaya tersebut masih belum cukup untuk meningkatkan penjualan.

Seperti kebanyakan retailer, Levi's mengaitkan penurunan ini terutama dengan penutupan toko yang dipicu pandemi dan penurunan lalu lintas pelanggan di tokonya sendiri dan outlet lain yang menjual pakaian denim bermereknya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Transformasi

Ilustrasi celana jeans
Ilustrasi celana jeans (Photo by Jason Leung on Unsplash)

Menantikan faktor apa yang akan mendorong permintaan jeans pada 2021, Bergh menyebut kebutuhan untuk "kasualisasi" akan menjadi hal yang menonjol. Levi's buka satu-satunya yang melihat jeans longgar akan tren.

JNCO yang berbasis di Los Angeles, yang terkenal dengan gaya wide-leg pada era 90-an, meluncurkan kembali jeans-nya pada 2019. Harga jeans berkisar dari 130 dolar AS hingga 200 dolar AS, dan beberapa pasang menonjolkan bordir dan jahitan yang khas.

"Sementara pandemi secara keseluruhan berdampak negatif bagi banyak merek, hal itu telah meningkatkan penjualan kami," kata Camilla Revah, wakil presiden penjualan dan pemasaran JNCO. "Jeans kami ikonik, nyaman dan itulah yang dicari orang saat ini."

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya
Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya