Pengaruh Bertengkar dengan Orang Asing di Media Sosial pada Kesehatan Mental

Setidaknya ada empat dampak bertengkar dengan orang asing di media sosial dengan kesehatan mental Anda.

oleh Asnida Riani diperbarui 03 Mar 2021, 04:04 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2021, 04:04 WIB
[Bintang] Ilustrasi ponsel
Ilustrasi memanfaatkan jaringan internet. (Sumber Foto: Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Berawal dari membaca atau melihat sesuatu di media sosial, dan merasa tak setuju, tak sedikit orang akhirnya merespons dengan meninggalkan komentar. Langkah terlihat sederhana ini acap kali jadi gerbang perang kata dengan orang asing di internet.

Seiring tensi obrolan daring makin mendidih, detak jantung Anda pun naik. Perasaan kesal tak lagi bisa terbendung, bahkan bisa saja berlipat ganda karena argumentasi "lawan" dinilai makin jauh dari konteks.

Bukan tak mungkin Anda merasakan frustasi yang terbawa ke kehidupan nyata. Melansir laman yourtango, Selasa, 2 Maret 2021, seorang burnout coach, Rachelle Stone, jenis kelelahan macam ini ternyata memengaruhi kesehatan mental.

Stone kemudian merangkumkan setidaknya empat dampak bertengkar dengan orang asing di internet pada kesehatan mental Anda.

1. Merasa lebih cemas setiap kali online

Detak jantung Anda meningkat setiap kali mengakses media sosial. Pasalnya, Anda berpikir tanggapan tidak diketahui yang kemungkinan menyerang terus membayangi. Kecemasan ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung.

Sejujurnya, ada cukup banyak hal yang terjadi di dunia ini untuk membuat Anda cemas. Berdebat dengan orang asing di internet tidak perlu ditambahkan ke daftar tersebut.

2. Meningkatkan stres

Tak baik untuk kesehatan mental, lambat laun, Anda akan mendapati diri sering marah, kurang sabar, dan lebih cepat membentak orang lain. Anda terus-menerus stres dan setiap pesan yang diterima otak, baik itu di media sosial atau seseorang yang berdiri di depan Anda, segera masuk ke area respons stres di otak Anda.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

3. Insomnia

Ilustrasi insomnia
Ilustrasi insomnia. (Photo by Ben Blennerhassett on Unsplash)

Mengulang percakapan yang tidak sesuai keinginan Anda adalah hal biasa. Memutar ulang argumen virtual dengan orang asing nyatanya lambat-laun akan merusak mental.

Argumen daring ini akan membuat Anda terjaga di tengah malam untuk memutar ulang jawaban Anda dan mencoba mengubah hasil percakapan. Anda merampok tubuh dari pemulihan berharga yang tidak dapat ditebus. Kurang tidur membuat pusing dan tidak bisa fokus.

4. Risiko penyakit fisik

Penyakit fisik berikutnya muncul ketika Anda tidak bisa merawat kesehatan mental. Stres dikenal sebagai penyebab semua jenis penyakit fisik, seperti maag, diabetes, psoriasis, tekanan darah tinggi, dan penambahan berat badan.

Karenanya, jeda sebentar jadi media sosial jadi metode yang sangat dianjurkan. Berdasarkan pengalaman pribadinya, Stone mengaku, hal-hal menakjubkan terjadi ketika ia mengambil jeda dari terlibat dengan orang lain di media sosial.

"Saya tidur lebih nyenyak, saya tidak terlalu cemas, dan saya merasa saya tidak perlu mengonsumsi minuman soda sesering sebelumnya," tuturnya. "Saya merasa jauh lebih tenang dan lebih damai."

Soal periode, kebutuhan setiap orang berbeda. Ada yang hitungan hari dengan periode rutin, misal lima hari setiap bulan, atau malah total dua bulan, bahkan setahun penuh.

4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya