Sejarah Hari Perempuan Internasional yang Disimbolkan Lewat 3 Warna

Hari Perempuan Internasional tumbuh dari gerakan buruh yang jadi acara tahunan yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

oleh Putu Elmira diperbarui 08 Mar 2021, 18:19 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2021, 09:30 WIB
Aksi Warga Dunia Peringati Hari Perempuan Internasional
Sejumlah wanita melukis wajah mereka saat mengikuti peringatan Hari Perempuan Internasional di Santiago, Chili, Jumat (8/3). Hari Perempuan Internasional diperingati oleh jutaan orang di seluruh dunia. (AP Photo/Esteban Felix)

Liputan6.com, Jakarta - Momen International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional jatuh setiap 8 Maret. Termasuk di hari ini, Senin (8/3/2021), semangat peringatan hari istimewa bagi perempuan ini begitu menggema dari seantero dunia.

Dilansir dari laman BBC, Senin (8/3/2021), Hari Perempuan Internasional tumbuh dari gerakan buruh menjadi acara tahunan yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Bermula pada 1908 silam, saat 15 ribu perempuan berbaris melalui New York City menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik dan hak untuk memilih.

Setahun kemudian, Partai Sosialis Amerika yang mendeklarasikan Hari Perempuan Nasional untuk pertama kalinya. Ide membuat hari internasional datang dari seorang perempuan bernama Clara Zetkin.

Ia menyarankan gagasan itu pada 1910 di Konferensi Internasional Perempuan Pekerja di Kopenhagen. Ada 100 perempuan dari 17 negara, dan mereka menyetujui sarannya dengan suara bulat.

Peringatan ini pertama kali dirayakan pada 1911 di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss. Tetapi, perayaannya baru diresmikan PBB pada 1975. Tema pertama yang diadopsi oleh PBB (tahun 1996) adalah "Merayakan masa lalu, Merencanakan Masa Depan".

Peringatan 100 tahun dirayakan pada 2011, jadi tahun ini secara teknis perayaan Hari Perempuan Internasional ke-110.

Hari Perempuan Internasional telah menjadi tanggal merayakan seberapa jauh perempuan telah datang dalam masyarakat, politik dan ekonomi. Sementara, akar politik hari itu berarti pemogokan dan protes diorganisir untuk meningkatkan kesadaran akan ketidaksetaraan yang terus berlanjut.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Asal Usul Tanggal dan Warna Hari Perempuan Internasional

Women's Day, Ribuan Kaum Hawa Turun ke Jalanan Kota di Turki
Wanita memegang spanduk bertuliskan "pemberontakan di jalan" saat memperingati Women's Day atau Hari Perempuan Internasional di Jalan Istiklal, Istanbul, Turki, Kamis (8/3). (OZAN KOSE/AFP)

Ide Clara untuk Hari Perempuan Internasional tidak memiliki tanggal pasti dan tidak diformalkan hingga pemogokan waktu perang pada 1917 saat perempuan Rusia menuntut "roti dan perdamaian". Empat hari usai pemogokan, perempuan Tsar (gelar penguasa monarki dalam rumpun bahasa Slavia yang dapat merujuk pada raja atau kaisar) dipaksa turun tahta. Pemerintah sementara akhitnya memberi perempuan hak untuk memilih.

Tanggal pemogokan perempuan dimulai pada kalender Julian, yang kemudian digunakan di Rusia, adalah Minggu 23 Februari. Hari ini dalam kalender Gregorian adalah 8 Maret dan saat itulah dirayakan hari ini.

Sementara, ada tiga warna yang melambangkan Hari Perempuan Internasional, yakni ungu, hijau, dan putih yang memiliki makna berbeda-beda. "Ungu menandakan keadilan dan martabat. Hijau melambangkan harapan. Putih melambangkan kemurnian, meski konsepnya kontroversial. Warna-warna tersebut berasal dari Serikat Sosial dan Politik Perempuan (WSPU) di Inggris pada tahun 1908," kata mereka.

Perempuan Arab Saudi Bebas dari Belenggu

Infografis Perempuan Arab Saudi Bebas dari Belenggu
Infografis Perempuan Arab Saudi Bebas dari Belenggu (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya