Pekerja Pemerintah di Jepang Dipotong Gaji karena Pulang Kantor 2 Menit Lebih Awal

Aturan ini ternyata ada kaitannya dengan jadwal bus yang akan ditumpangi oleh para pekerja pemerintah di Jepang.

oleh Putu Elmira diperbarui 15 Mar 2021, 17:03 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2021, 17:03 WIB
Ilustrasi Perempuan
Ilustrasi pekerja. (dok. Unsplash.com/@chuklanov)

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pendidikan Kota Funabashi di Prefektur Chiba, Jepang mengumumkan telah mendisiplinkan sejumlah staf karena meninggalkan kantor dua menit lebih awal pada 10 Maret lalu. Para pekerja ini menyebut bergegas lebih awal karena ingin pulang dengan bus lebih awal.

Dilansir dari laman SoraNews24, Senin (15/3/2021), Dewan Pendidikan menemukan 316 kejadian keberangkatan awal dari Mei 2019 hingga Januari 2021, yang melibatkan tujuh pekerja. Pemimpinnya ditemukan seorang perempuan berusia 59 tahun yang bertanggung jawab atas manajemen kehadiran, yang bekerja di tingkat konselor di Departemen Pembelajaran Seumur Hidup.

Konselor didisiplinkan karena berinisiatif menipu kartu waktu atau time card, yang mencatat waktu pulang pukul 17.15. Padahal, ia dan staf lain sudah pulang pada pukul 17.13. untuk mengejar bis yang tiba pada pukul 17.17.

Pelanggar kebiasaan lainnya termasuk seorang direktur pria berusia 27 tahun dan seorang perempuan berusia 60-an. Keduanya yang bekerja pada year fiscal (digunakan dalam akuntansi pemerintahan, yang bervariasi antar-negara, dan untuk tujuan anggaran) ini, menerima teguran tertulis.

Empat staf lainnya, juga dipekerjakan pada year fiscal ini, diberi peringatan ketat terkait pulang lebih awal. Pemimpin dari pelanggaran yang menipu waktu ini telah dihukum dengan pengurangan gaji sepersepuluh selama tiga bulan.

Pemotongan gaji ini diharapkan dapat mengganti Dewan Pendidikan dengan sekitar 137.000 yen atau sekitar Rp18,1 juta untuk menutupi akumulasi izin yang tidak dilaporkan. Menurut Dewan Pendidikan, saat ditanya alasan pulang sebelum waktu penyelesaian yang ditentukan, pekerja menyebut mereka "ingin pulang lebih awal." Jika mereka ketinggalan bus pada pukul 17.17, bus berikutnya baru akan tiba 30 menit kemudian, pada pukul 17.47.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Datang Lebih Awal

Ilustrasi Bus
Ilustrasi bus. (dok. Unsplash.com/CHUTTERSNAP/@chuttersnap)

Tak sedikit orang-orang di Jepang menyampaikan simpati atas kondisi para pekerja itu. "Mereka masih menggunakan kartu waktu? Sangat ketinggalan zaman," tulis seorang warganet.

"Alangkah baiknya jika, ketika mereka mengetahui tentang jadwal bus, mereka dapat membuat pengaturan yang fleksibel untuk pegawai pemerintah seperti meminta mereka untuk datang lebih awal," lanjut warganet lainnya.

"Orang-orang sudah tiba setidaknya lima menit lebih awal dari waktu yang dijadwalkan untuk bekerja, jadi menurut Anda tidak apa-apa bagi mereka untuk pergi dua menit lebih awal," jelas warganet lainnya.

Di Jepang, sering dikatakan jika Anda tidak sepuluh menit lebih awal untuk membuat janji, Anda akan terlambat. Jadi, staf biasanya datang sepuluh menit lebih awal dari waktu mulai yang dijadwalkan untuk memperhatikan pembukuan setiap orang.

Namun, itu tidak berarti Anda dapat pulang lebih awal, karena kedatangan lebih awal yang tidak dibayar adalah norma. Demikian pula lembur yang tidak dibayar, yang mungkin kini dilakukan oleh para pekerja ini selama kira-kira 20 menit sehari, kecuali jika perusahaan bus memutuskan untuk mengubah jadwalnya.

Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya